Seperti Apa Kehidupan di Donbass? Inilah Realitanya di Tengah Konflik Rusia-Ukraina
Di Donetsk dan Lugansk, mayoritas penduduknya berbicara dalam bahasa Rusia. Kedua wilayah ini menyatakan memisahkan diri dari Ukraina.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, DONETSK – Rusia menggempur Ukraina sejak 24 Februari 2022. Presiden Vladimir Putin menyebut keputusan itu upaya mendemiliterisasi dan mende-nazi-fy elemen radikal Ukraina.
Selama 7 tahun, Rusia mengatakan kelompok radikal kanan Ukraina dan militer Kiev tanpa henti menggempur penduduk Donbass.
Di Donetsk dan Lugansk, mayoritas penduduknya berbicara dalam bahasa Rusia. Kedua wilayah ini menyatakan memisahkan diri dari Ukraina.
Wartawan Russia Today,Stepan Kostetskiy, merekam kehidupan di Donbass, daerah yang jadi pemicu konflik besar Rusia-Ukraina.
Baca juga: Vladimir Putin: Tujuan Utama Operasi Rusia di Ukraina Adalah Membebaskan Donbass Dari Genosida
Baca juga: Ukraina Bersedia Bicarakan Pengakuan Lugansk dan Donetsk, Tetapi Ada Syaratnya
Baca juga: Pimpinan Milisi Donetsk - Lugansk Perintahkan Mobilisasi Militer Umum Hadapi Ukraina
Sejumlah kecil penduduk Donbass masih bertahan di kawasan yang hancur akibat pertempuran itu. Mereka tinggal di antara puing-puing gedung dan ruang bawah tanah.
“Tuhan melindungimu!” kata seorang warga Volnovakha yang sudah lanjut usia kepada para sukarelawan yang berangkat.
Tidak Ada Telekomunikasi di Volnovakha
Tulis Stepan Kostetskiy, dia dan suaminya berdiri di pintu gerbang ke halaman depan rumah pinggiran kota mereka memegang perbekalan sederhana yang baru saja dikirimkan kepada mereka.
Ini termasuk roti segar, biji-bijian, teh, kopi, dan obat-obatan. Beberapa jam kemudian, dalam perjalanan pulang, mobil para sukarelawan akan kembali ke area tersebut.
Mereka bisa membawa kabar yang diterima via telepon, setelah wartawan menelepon kerabat wanita itu di Rusia untuk memberi tahu dia baik-baik saja.
Ini akan menjadi kabar baik, karena tidak ada layanan komunikasi di Volnovakha sejak pertempuran kembali pecah di sana hampir tiga minggu lalu.
Kota ini kira-kira setengah jalan antara Mariupol dan Donetsk di wilayah yang diakui Rusia sebagai milik Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Menurut media barat, dan sumber Wikipedia online, kota itu dianggap tidak ada lagi. Populasi kota sebelum perang 21.441.
Menurut sumber-sumber lokal, pasukan Kiev telah membangun benteng militer yang besar di pinggiran Volnovakha.