Sidang IPU Ke-144 Bali Diharapkan Bisa Menstimulus Peningkatan Ekonomi Global
Pada pertemuan bilateral tersebut, masing-masing negara berusaha mendorong kembali kerja sama di berbagai bidang, kata Putu.
Editor: Hasanudin Aco
Seperti diketahui, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ada peningkatan kerugian ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Menurut perhitungan IMF, pandemi ini akan merugikan ekonomi global US$12,5 triliun atau Rp 178.750 triliun (kurs Rp14.300/US$) hingga 2024.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan bahwa gangguan rantai pasokan, inflasi, dan kebijakan moneter yang lebih ketat bak “membuang air dingin” pada pemulihan di seluruh dunia.
IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2022 akan mencapai 4,9 persen.
IPU ke–144 harus dapat menjadi wadah parlemen dunia untuk dapat saling kerjasama disegala bidang sehingga forum parlemen demokrasi kedua setelah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dapat memiliki pengaruh dan manfaat yang signifikan sehingga permasalahan duni dapat dibicarakan dan diberikan solusi ataupun titik tengahnya di perhelatan IPU ini.
"BKSAP yang menjadi ujung tombak diplomasi parlemen terus berusaha untuk membangun diplomasi yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara ini," tutup Putu.