Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Roman Abramovich Diracun, Inggris Ungkit Kasus Racun 'Novichok' yang Bisa Dioleskan di Gagang Pintu

Kabar Roman Abramovich keracunan pertama kali disampaikan oleh Wall Street Journal dan kelompok jurnalisme investigatif Bellingcat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Roman Abramovich Diracun, Inggris Ungkit Kasus Racun 'Novichok' yang Bisa Dioleskan di Gagang Pintu
Instagram @_roman_abramovich_
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich. 

Mereka mengalami peradangan kulit, iritasi mata dan rasa sakit luar biasa pada mata - gejala yang berlangsung sepanjang malam.

Tidak satu pun dari mereka yang mengkonsumsi makanan dalam kadar lebih banyak, menurut Bellingcat, selain cokelat dan air putih.

Kemudian muncul spekulasi apakah ini ulah GRU, dinas intelijen militer Rusia.

Menurut kesimpulan pemerintah Inggris, GRU juga sebelumnya merupakan pelaku di balik kasus keracunan Novichok di Salisbury pada 2018.

Kasus keracunan Novichok oleh pihak Barat dikaitkan sebagai penyebab kematian  politisi oposisi Rusia Alexei Navalny.

Dia telah diracuni oleh agen saraf canggih, yang dikenal sebagai Novichok.

Novichok, yang berarti "pendatang baru" dalam bahasa Rusia, berlaku untuk sekelompok agen saraf yang diproduksi secara sintetis yang awalnya dikembangkan oleh Uni Soviet di laboratorium di Uzbekistan sebelum Uni Soviet hancur pada 1991.

BERITA REKOMENDASI

Badan-badan intelijen Barat meyakini bahwa Novichok sejak itu telah disempurnakan menjadi senjata pembunuh yang sukar dideteksi melalui teknik rahasia yang dipraktikkan oleh agen GRU, intelijen militer Rusia, termasuk dengan dioleskan ke gagang pintu.

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny ambil bagian dalam pawai untuk mengenang pembunuhan kritikus Kremlin Boris Nemtsov di pusat kota Moskow pada 29 Februari 2020.
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny ambil bagian dalam pawai untuk mengenang pembunuhan kritikus Kremlin Boris Nemtsov di pusat kota Moskow pada 29 Februari 2020. (Kirill KUDRYAVTSEV / AFP)

Novichok dapat digunakan dalam bentuk cair maupun padat.

Sejauh ini belum ada komentar pemerintah Rusia dan tidak ada bukti bahwa mereka bertanggung jawab.

Namun pakar barat menilai kasus keracunan  Abramovich semacam peringatan kepada mereka yang mengambil bagian dalam pembicaraan damai.

Sebab racun yang diberikan kepada Abramovich  bukanlah dosis yang mematikan,  melainkan peringatan.


Pakar senjata kimia, Hamish De Bretton-Gordon, mengatakan kepada BBC bahwa sangat tidak mungkin faktor lingkungan ada hubungannya dengan kasus ini.

Bellingcat juga dapat memastikan bahwa dosis dan jenis racun yang digunakan untuk menyerang Abramovich dan negosiator tidak sampai mengancam jiwa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas