Koalisi Pimpinan Saudi Hentikan Operasi Militer di Yaman, PBB Desak Gencatan Senjata Selama Ramadhan
Koalisi pimpinan Saudi yang memerangi Houthi di Yaman mengatakan menghentikan operasi militer mulai Rabu (30/3/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Utusan melanjutkan diskusinya dengan semua pihak dan menyerukan semua untuk terlibat secara konstruktif untuk mencapai gencatan senjata segera," katanya dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Kepulan Asap Hitam Bentuk Jamur Terlihat Usai Houthi Serang Fasilitas Minyak Saudi Jelang Balapan F1
Houthi serang fasilitas energi Saudi
Sebelumnya, militan Houthi Yaman melepaskan rentetan serangan drone dan rudal ke Arab Saudi, Minggu pagi (20/3/2022).
Media pemerintah Saudi melaporkan, serangan Houthi Yaman menargetkan sejumlah fasilitas, di antaranya kilang gas alam cair (LNG), pabrik desalinasi air, fasilitas minyak, dan pembangkit listrik.
Dikutip Al Jazeera, koalisi militer pimpinan Saudi menerangkan tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.
Namun, sejumlah kendaraan sipil dan rumah penduduk di daerah itu mengalami kerusakan.
Baca juga: 16 Orang Terluka akibat Serangan Drone Houthi Yaman di Bandara Arab Saudi
Baca juga: AS Kirim Jet Tempur ke UEA Setelah Serangan Rudal Houthi Yaman
Salvo (Red: serentetan tembakan) itu menandai eskalasi terbaru dalam serangan lintas perbatasan Houthi di Arab Saudi ketika pembicaraan damai tetap terhenti.
Konflik tersebut telah menyebabkan krisis kemanusiaan di Yaman.
Juru bicara militan Houthi yang didukung Iran Yehia Sarie mengatakan kelompok itu telah meluncurkan "operasi militer yang luas dan besar ke kedalaman Arab Saudi".
Tidak ada rincian lebih lanjut yang dibagikan.
Baca juga: Mengapa Houthi Yaman Serang Uni Emirat Arab? Ini Penjelasannya
Berita lain terkait dengan Houthi Yaman
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)