Usai Dikabarkan Diracun, Roman Abramovich Terlihat dalam Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina di Istanbul
Miliarder asal Rusia Roman Abramovich telah kembali terlihat dalam negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina di Turki setelah dikabarkan keracunan
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Miliarder asal Rusia Roman Abramovich telah kembali terlihat dalam negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina di Turki setelah dikabarkan mengalami keracunan.
Dikutip dari bbc.com, Roman Abramovich terlihat bertemu dengan presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan di Istana Dolmabahce Istanbul pada Selasa waktu setempat.
Roman Abramovich diketahui telah menghabiskan waktu selama berminggu-minggu dalam upaya mediasi perang antara Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Roman Abramovich Diduga Diracun saat Perundingan Damai, Mata Memerah hingga Kulit Menggelupas
Sebelumnya, Roman Abramovich dan dua negosiator perdamaian asal Ukraina mengalami gejala keracunan dengan gejala mata merah, dan kulit mengelupas di bagian wajah serta tangan mereka.
Tetapi seorang pejabat kepresidenan Ukraina membantah dan mengatakan kedua orang Ukraina itu baik-baik saja dan satu orang lainnya mengatakan cerita itu salah.
Sementara itu, kantor berita Rusia, Ria Novosti merilis gambar yang menunjukkan Roman Abramovich sedang berbicara dengan presiden Turki dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu pada pertemuan tersebut.
Roman Abramovich juga terlihat dalam sebuah liputan TV Turki yang sedang mendengarkan terjemahan dengan memakai headphone, duduk di samping juru bicara Erdogan Ibrahim Kalin. Mereka tidak berada di meja utama delegasi Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Rusia Janji Kurangi Serangan di Kyiv, AS Peringatkan Ancaman Belum Berakhir
Peran Abramovich dalam pembicaraan itu belum diketahui, meskipun media Ukraina mengatakan dia ada di sana sebagai pihak yang netral.
Di sisi lain, Juru bicara Kremlin menekankan, Roman Abramovich bukan anggota resmi delegasi Rusia di Istanbul tetapi telah terlibat dalam kontak antara kedua delegasi.