Imbas Peluncuran Rudal Balistik, 5 Perusahaan Korea Utara Hadapi Sanksi Baru dari AS
Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi baru terhadap Korea Utara. Sanksi diberikan kepada lima perusahaan pengembang senjata.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
Baru-baru ini Korea Utara juga dua kali menguji apa yang diklaimnya sebagai komponen "satelit pengintai", meskipun Seoul dan Washington mengatakan itu adalah sistem rudal balistik antarbenua yang baru.
Analis mengatakan bahwa Korea Utara menggunakan pengembangan satelit yang seolah-olah damai sebagai daun ara untuk pengembangan ICBM jangkauan penuh karena ada tumpang tindih yang signifikan dalam teknologi.
Amerika Serikat mengatakan tes itu adalah "eskalasi serius" dan akan dihukum dengan sanksi baru.
Washington memperingatkan bahwa Korea Utara tampaknya sedang mempersiapkan tes ICBM jarak jauh, mungkin menyamar sebagai peluncuran luar angkasa.
Pekan lalu, Korea Utara melakukan uji coba yang menurut Seoul kemungkinan besar adalah rudal balistik, meskipun peluncurannya berakhir dengan kegagalan , meledak di udara di langit di atas ibu kota.
Baca juga: 10 Negara yang Kini Alami Lonjakan Kasus Covid-19: Inggris hingga Korea Selatan
Baca juga: Ukraina Gagalkan Upaya Serangan Rudal Rusia di Wilayah Odesa
Media pemerintah Korea Utara tetap bungkam tentang peluncuran itu tetapi para analis telah menyarankan bahwa itu adalah apa yang disebut "rudal monster" Pyongyang - Hwasong-17, sistem ICBM baru yang belum pernah diluncurkan sebelumnya.
Korea Utara akan menandai peringatan 110 tahun kelahiran pendiri Kim Il Sung pada 15 April.
Para analis memperkirakan Pyongyang akan melakukan peluncuran ICBM atau satelit sebagai bagian dari perayaan tersebut.
Peluncuran semacam itu akan menandai berakhirnya moratorium uji coba senjata nuklir dan jarak jauh Pyongyang dan membuat ketegangan militer melonjak di semenanjung Korea dan sekitarnya.
"Jika peluncuran hari ini ternyata merupakan ICBM, itu akan menandakan berakhirnya moratorium. Itu sudah pasti," kata analis Go.
"Tapi moratorium itu hampir dibatalkan ketika Korea Utara melakukan tes untuk kendaraan peluncuran luar angkasa. Dan yang juga penting adalah apakah Pyongyang akan meresmikan peluncuran hari ini."
Korea Utara telah melakukan tiga tes ICBM, yang terakhir pada November 2017, dari sebuah Hwasong-15, yang dianggap cukup kuat untuk mencapai daratan Amerika Serikat.
(Tribunnews.com/Yurika)