Perkuat Pertahanan di Donbas, AS dan Sekutu Kirim Tank Buatan Soviet ke Ukraina
Amerika Serikat dan sekutu akan mengirim tank buatan Soviet ke Ukraina untuk memperkuat pertahanan di wilayah Donbas.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat akan bekerja dengan sekutu untuk mengirim tank buatan Soviet ke Ukraina untuk memperkuat pertahanannya di wilayah Donbas.
Rencana pengirim tank AS tersebut disampaikan oleh seorang pejabat AS, Jumat (1/4/2022).
Pemindahan tank, yang diminta oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, akan segera dimulai, kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu, menurut New York Times.
Pejabat itu menolak mengatakan berapa banyak tank yang akan dikirim atau dari negara mana mereka akan datang, kata surat kabar itu.
Baca juga: AS Umumkan Pembatasan Ekspor Baru Menargetkan Perusahaan Rusia & Belarusia
Baca juga: Ukraina Gagalkan Upaya Serangan Rudal Rusia di Wilayah Odesa
Namun belum ada keterangan langsung dari Gedung Putih terkait pengirim tank tersebut.
Dikutip dari CNA, menurut pejabat AS, tank akan memungkinkan Ukraina untuk melakukan serangan artileri jarak jauh terhadap sasaran Rusia di wilayah Donbas di tenggara Ukraina yang berbatasan dengan Rusia.
Ini menandai pertama kalinya dalam perang bahwa Amerika Serikat telah membantu mentransfer tank, kata surat kabar itu.
Putin Peringatkan Eropa
Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Kamis (31/3/2022) memperingatkan Eropa untuk membayar gas dengan rubel.
Putin mengancam akan menghentikan kontrak yang memasok sepertiga dari gasnya ke Eropa jika tidak dibayar dalam mata uang Rusia.
Peringatan itu menjadi balasan ekonomi terkuatnya sejauh ini untuk menghancurkan sanksi Barat atas invasinya ke Ukraina.
Mengutip CNA, pemerintah Eropa menolak ultimatum Putin pada hari Jumat (1/4/2022), dengan Jerman menyebutnya sebagai "pemerasan".
Moskow telah menawarkan mekanisme bagi pembeli untuk mendapatkan rubel melalui bank Rusia.
Pertikaian energi memiliki konsekuensi besar bagi Eropa ketika pejabat AS mengelilingi dunia untuk terus menekan Putin untuk menghentikan invasi lima minggu yang telah mencabut seperempat populasi Ukraina.