Krisis di Sri Lanka, Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat saat Protes Makin Meluas
Preisden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengumumkan keadaan darurat dan memberikan kuasa penuh kepada pasukan keamanan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AFP/STRINGER
Demonstran menghentikan bus tentara selama demonstrasi di luar rumah Presiden Sri Lanka untuk menyerukan pengunduran dirinya karena krisis ekonomi negara yang belum pernah terjadi sebelumnya memburuk di Kolombo, pada 31 Maret 2022. - Protes yang mencoba menyerbu rumah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa berbalik kekerasan pada 31 Maret 2022, dengan setidaknya satu orang terluka parah, ketika warga mengecam penanganan pemerintah terhadap krisis ekonomi yang melumpuhkan negara itu. (Photo by STRINGER / AFP)
RS berhenti beroperasi
Dilansir Al Jazeera, banyak rumah sakit yang menangguhkan operasional setelah kehabisan obat-obatan ketika krisis ekonomi melanda.
Setidaknya dua rumah sakit melaporkan menangguhkan kegiatan operasi.
Sebab mereka kekurangan pasokan medis vital, anestesi, dan bahan kimia untuk melakukan tes diagnostik.
Rumah Sakit Nasional Sri Lanka mengatakan telah menghentikan tes diagnostik rutin.
Baca juga: 2 Surat Kabar Utama Sri Lanka Tangguhkan Edisi Cetak karena Kekurangan Kertas
Berita lain terkait dengan Krisis Keuangan Sri Lanka
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Berita Rekomendasi