Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingin Peringati Putin, Para Intelijen Barat Sengaja Buka-bukaan soal Prediksi Perang Ukraina

Ingin peringati Putin bahwa dirinya sedang diawasi, para intelijen Barat sengaja buka-bukaan soal prediksi perang Ukraina.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
zoom-in Ingin Peringati Putin, Para Intelijen Barat Sengaja Buka-bukaan soal Prediksi Perang Ukraina
Mikhail KLIMENTYEV / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan para pemenang hadiah budaya negara melalui tautan video di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2022. Presiden Putin pada 25 Maret mengecam Barat karena mendiskriminasi budaya Rusia, dengan mengatakan hal itu seperti upacara pembakaran buku oleh pendukung Nazi pada tahun 1930-an. 

TRIBUNNEWS.COM - Para intelijen Barat sengaja buka-bukaan soal penilaian mereka tentang apa yang terjadi di medan perang Ukraina dan di dalam lingkaran Kremlin.

Hal ini membuat perang di Ukraina menjadi pusat perhatian para mata-mata yang datang dari badan intelijen di AS dan Inggris.

Terbaru, para intelijen Barat mengumumkan temuan mereka yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin mendapat informasi yang salah tentang kinerja militernya yang buruk di Ukraina oleh para penasihat yang takut untuk mengatakan kondisi yang sebenarnya.

Pada Kamis (31/3/2022), seorang kepala mata-mata Inggris mengatakan, pasukan Rusia melakukan demonstrasi menolak untuk melaksanakan perintah dan menyabotase peralatan mereka sendiri.

Jeremy Fleming, Direktur Kantor Pusat Komunikasi Pemerintah, badan intelijen, siber, dan keamanan Inggris (GCHQ) mengatakan dalam konferensi pers soal kecepatan dan skala penilaian terbuka intelijen rahasia baru pernah terjadi saat ini.

Baca juga: Media dan Intelijen Barat: Putin Pecat 8 Jenderal Rusia karena Takut Dikudeta & Dibunuh

Baca juga: Siapa Orang Kepercayaan Putin hingga Membuat Pasukan Rusia Mundur dari Kyiv? Ini Analisis Intel

Hal tersebut juga disetujui oleh Mark Galeotti, seorang ahli Rusia di University College London.

Ia setuju bahwa kampanye intelijen publik mencerminkan fakta bahwa kita sekarang hidup di zaman yang berbeda, secara politik dan internasional.

Berita Rekomendasi

"Ini adalah jenis perang yang berbeda," kata Galeotti, dikutip dari APNews, Senin (4/4/2022).

Sementara, pejabat dari Kementerian Pertahanan Inggris menilai, keterbukaan intelijen memiliki beberapa tujuan.

Di antaranya, mereka ingin membuat Putin menyadari dirinya sedang diawasi.

Mereka juga ingin membuat Putin mempertanyakan apa yang diperintahkan kepadanya.

Hal ini sengaja dirancang untuk memberanikan militer Rusia mengatakan yang sebenarnya kepada Putin, dan untuk menyampaikan kepada publik Rusia bahwa mereka telah dibohongi tentang perang.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan para pemenang hadiah budaya negara melalui tautan video di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2022. Presiden Putin pada 25 Maret mengecam Barat karena mendiskriminasi budaya Rusia, dengan mengatakan hal itu seperti upacara pembakaran buku oleh pendukung Nazi pada tahun 1930-an.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan para pemenang hadiah budaya negara melalui tautan video di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2022. Presiden Putin pada 25 Maret mengecam Barat karena mendiskriminasi budaya Rusia, dengan mengatakan hal itu seperti upacara pembakaran buku oleh pendukung Nazi pada tahun 1930-an. (Mikhail KLIMENTYEV / SPUTNIK / AFP)

Baca juga: Tolak Bayar Gas Pakai Rubel, Lithuania Hentikan Impor Gas untuk Kebutuhan Domestik dari Rusia

Baca juga: Warga Ukraina Beri Makanan dan Alkohol Beracun ke Pasukan Rusia

AS dan Inggris juga telah merilis penilaian intelijen dalam upaya untuk mencegah tindakan Rusia.

Itulah yang terjadi dengan peringatan baru-baru ini bahwa Rusia mungkin sedang menyiapkan untuk menggunakan senjata kimia di Ukraina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas