Kisah Muslim Ukraina Berpuasa di Tengah Perang: Saya dan Istri Puasa Air agar Anak Saya Bisa Makan
Dikutip dari laman BBC, Selasa (5/4/2022), Hussain mengaku hanya memiliki persediaan yang tersisa sekitar 24 jam saja.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KHERSON - Seorang penduduk pelabuhan di kota Kherson, Ukraina, bernama Hussain mengatakan bahwa bank dan supermarket di wilayahnya telah tutup karena invasi Rusia ke Ukraina sejak bulan lalu.
Sehingga saat ini ia dan keluarganya kehabisan makanan untuk menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan.
"Saya tidak tahu apakah perang ini akan membunuh orang namun kelaparan pasti akan terjadi," kata Hussain.
Dikutip dari laman BBC, Selasa (5/4/2022), Hussain mengaku hanya memiliki persediaan yang tersisa sekitar 24 jam saja.
Oleh karena itu, ia dan istrinya akan membatasi asupan makanan mereka sendiri untuk diberikan kepada putri kecil mereka.
Baca juga: Jenazah Wali Kota Motyzhyn dan Keluarganya Ditemukan dengan Tangan Terikat
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional negara itu pada 24 Februari lalu bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus ke Ukraina.
Operasi ini dilakukan untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida oleh rezim Ukraina selama 8 tahun'.
Kendati demikian, pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.
Ia juga menekankan operasi tersebut ditujukan untuk 'denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina'.
Sementara itu, negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia karena melakukan invasi ke Ukraina.
Penerapan sanksi ditujukan terhadap badan hukum maupun individu swasta Rusia.