Perwakilan Khusus AS Prediksi Korea Utara akan Lakukan Uji Perangkat Nuklir Minggu Depan
Jelang peringatan Hari Matahari Korea Utara minggu depan, AS khawatir Pyongyang akan lakukan tindakan provokatif, seperti kemungkinan uji coba nuklir.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Sung Kim, yang juga menjabat sebagai duta besar AS untuk Indonesia, melakukan perjalanan ke Washington minggu ini.
Ia bertemu dengan mitranya dari China pada hari Selasa untuk "diskusi yang sangat panjang dan terperinci."
Sung Kim mengatakan meskipun ditentang China, dia tetap yakin bahwa Beijing memiliki tujuan yang sama dengan AS untuk denuklirisasi Semenanjung Korea.
Sulitnya AS menjangkau China tentang masalah ini adalah karena Korea Utara menolak semua permohonan AS di bawah pemerintahan Biden.
"Kami telah mengirim beberapa pesan, baik publik maupun pribadi, mengundang mereka untuk berdialog tanpa syarat apa pun," kata Sung Kim kepada wartawan.
"Tetapi Korea Utara belum menanggapi, hal itu sangat mengecewakan."
Sung menolak berspekulasi mengapa, tetapi ia mengatakan pandemi COVID-19 bisa menjadi salah satu alasannya.
"Korea Utara mengisolasi diri dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dan telah menutup diri selama pandemi COVID."
"Hanya dimulainya kembali diplomasi yang dapat mematahkan isolasi ini," katanya.
Sebaliknya, AS telah mendengar retorika yang lebih berapi-api dari saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong.
Kim Yo Jong minggu ini memperingatkan akan adanya tindakan nuklir jika Korea Selatan bersiap untuk menyerang.
Sung Kim mengatakan AS "prihatin" dengan komentar "provokatif" itu.
Dengan kebijakan Korea Utara dari Biden yang tidak berkembang pesat, Sung Kim berpendapat hal itu masih memiliki efek penting.
Meski Pyongyang tetap berkomitmen untuk menyempurnakan program senjata nuklirnya, sanksi dan tekanan AS dapat menghambat kemajuan mereka, kata Sung.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)