Kisah Tentara Remaja Rusia yang Tewas di Medan Perang, Baru Menikah Langsung Dikirim ke Ukraina
Igor Ivkin adalah satu dari setidaknya 25 tentara remaja Rusia yang tewas dalam perang di Ukraina.
Editor: Hasanudin Aco
Remaja dari kota besar atau dari kelas menengah atas terbilang mampu menghindari wajib militer dengan mendaftar di universitas, atau membayar suap.
Ini berarti, sebagian besar tentara muda yang direkrut berasal dari kota-kota kecil dan desa di seantero Rusia.
“Dia bilang, menghindari wajib militer bukan pilihan,” ujar Yulia merujuk Igor sang suami.
Tentara Rusia termuda yang tewas di Ukraina berumur 18 tahun.
Ini termasuk Ilya Kubik, yang tewas beberapa minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-19.
Ia terbunuh di Ukraina, lebih dari 4.800 kilometer dari kampung halamannya di Bratsk, Siberia.
David Arutyunyan juga bernasib sama.
Pemuda asal Buryatia yang berbatasan dengan Mongolia itu masih 18 tahun saat terbunuh oleh artileri Ukraina.
Beberapa tentara remaja dianugerahi medali.
Arutyunyan menerima medali keberanian anumerta karena dilaporkan menyelamatkan rekannya sesaat sebelum ia tewas terbunuh.
“Tentara Rusia yang tewas dalam perang akan selalu dibingkai sebagai tragis tetapi heroik,” ujar Alyyson Edwards, akademisi Inggris dengan spesialisasi pendidikan militerisme dan patriotik Rusia.
Motivasi para tentara muda ini beragam, mulai dari kebutuhan ekonomi hingga patriotisme.
Yulia menyebut Igor suaminya dipaksa oleh rasa kewajiban.
Para wajib militer dilaporkan diterjunkan berulang kali ke wilayah yang kemudian menjadi bagian sejarah Rusia, kata Luzhin, termasuk di Chechnya di tahun 1990-an dan di Georgia pada 2008.