Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komandan Perang Rusia di Ukraina Kini Dijabat Jenderal yang Pernah Pimpin Penyerangan ke Suriah

Perubahan ini diyakini karena Putin menginginkan agar kesuksesan penyerangan di Ukraina bisa sesuai target

Editor: Erik S
zoom-in Komandan Perang Rusia di Ukraina Kini Dijabat Jenderal yang Pernah Pimpin Penyerangan ke Suriah
AFP/GENYA SAVILOV
ilustrasi perang di Ukraina Jenderal Alexander Dvornikov kini menjadi komandan penyerangan Rusia ke Ukraina.  

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW -  Jenderal Alexander Dvornikov kini menjadi komandan penyerangan Rusia ke Ukraina

Dvornikov disebut sebagai pemimpin senior dalam penyerangan ke Ukraina.

Pergantian tersebut dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Namun tidak disebutkan siapa komandan perang sebelumnya di Ukraina.

Dvornikov sebelumnya memimpin penyerangan Rusia di Suriah.

Baca juga: Banyak Informasi Hoax Beredar, Tentara Rusia Dilarang Gunakan Media Sosial

Sebuah sumber dari BBC mengungkapkan tentang perubahan kepemimpinan tersebut.

“Komandan saat ini memiliki banyak pengalaman terkait operasi Rusia di Suriah,” ujar sumber itu.

BERITA REKOMENDASI

“Jadi kami memperkirakan, secara keseluruhan akan ada peningkatan terhadap kontrol dan komando,” tambahnya.

Tentara Ukraina membersihkan mayat setelah serangan roket menewaskan sedikitnya 35 orang pada 8 April 2022 di sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina timur, yang digunakan untuk evakuasi sipil.
Tentara Ukraina membersihkan mayat setelah serangan roket menewaskan sedikitnya 35 orang pada 8 April 2022 di sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina timur, yang digunakan untuk evakuasi sipil. (AFP)

Perubahan ini diyakini karena Putin menginginkan agar kesuksesan penyerangan di Ukraina bisa sesuai target yaitu pada 9 Mei nanti.

Sumber tersebut mengungkapkan bahwa perubahan komando itu dilakukan Putin untuk meningkatkan koordinasi antara berbagai unit.

Rusia melancarkan serangan ke Ukraina, dengan apa yang disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' pada 24 Februari lalu.

Baca juga: Rangkuman Invasi Hari ke-45: Penembakan di Kharkiv Ukraina, Pasukan Rusia Tak Dapat Dioperasikan

Awalnya, Putin dilaporkan meyakini penyerangan akan selesai dalam 72 jam.


Namun, perlawanan keras dari Ukraina membuat pasukan Rusia kesulitan untuk menduduki sejumlah wilayah.

Rusia pun kemudian memutuskan mundur dari dua kota penting Ukraina, Kiev dan Chernihiv.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas