Media Barat Kompak Tutupi Sepak Terjang Batalyon Azov Neo-Nazi Ukraina
Media besar AS dan Inggris menutupi fakta Batalyon Azov mengadopsi manifesto Nazi, cara kerja dan lambang-lambangnya.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Meskipun mengakui Azov diciptakan pada 2014 “oleh sukarelawan dengan kecenderungan politik nasionalis dan sering kali sayap kanan,” FT mengabaikan koneksi Nazi-nya.
Dengan demikian, simbol Nazi yang digunakan unit itu sekarang digambarkan sebagai "simbol pagan menurut beberapa anggota batalion". Apakah betul lambing Batalyon Azov itu symbol paganisme.
Faktanya, lambang "Matahari Hitam" atau juga dikenal sebagai Sonnenrad, berasal dari mosaik era 1930an yang desainnya digunakan Kepala SS Nazi Heinrich Himmler.
Simbol Wolfsangel, lambang sejarah Jerman, bukan Ukraina, di masa lalu digunakan beberapa resimen Wehrmacht dan SS , serta Nazi Belanda, selama Perang Dunia II.
Lebih penting lagi, simbol itu dipilih pendiri Azov, Andriy Biletsky, seorang aktivis supremasi kulit putih yang terkenal jahat, seperti yang dia sendiri katakan kepada media lain pada 2014.
Financial Times di ulasan lain menggambarkan Stepan Bandera, tokoh sejarah Ukraina yang kolaborator Nazi Jerman, adalah tokoh inspirator Azov. Bandera muncul di banyak narasi propaganda mereka menggelorakan nasionalisme Ukraina.
Bandera di masa lalu disebut turut mengawasi pembunuhan massal orang Polandia dan Rusia. Kini, sejumlah media barat menggambarkan Bandera adalah seorang pemimpin nasionalis yang menentang Nazi dan Soviet yang ingin mencegah kemerdekaan Ukraina.
Versi CNN Puji Kekuatan Tempur Azov
Pada hari yang sama, 29 Maret, CNN menayangkan versi cerita mereka sendiri tentang Zelensky yang seorang Yahudi.
CNN menarasikan, Azov memiliki sejarah kecenderungan neo-Nazi, yang belum sepenuhnya padam saat integrasinya ke dalam militer Ukraina. Lantas CNN memuji Batalyon Azov merupakan kekuatan tempur efektif.
Mereka juga menyebut Biletsky, tetapi mengatakan dia diduga berbicara tentang keinginan untuk "memimpin ras kulit putih di dunia dalam perang salib terakhir", mengabaikan bagian pernyataannya yang mengatakan "melawan Untermenschen yang dipimpin Semit."
CNN kemudian mengutip pernyataan pemimpin Batalyon Azov yang menyangkal pernah mengatakannya. Biletsky menyangkal tidak ada hubungannya dengan kegiatan politiknya dan partai Korps Nasional”.
CNN dalam siarannya masih menggambarkan Biletsky dan kawan-kawan sebagai sayap politik Batalyon Azov.
CNN juga mengutip kutipan 2019 dari Arsen Avakov, menteri kepolisian di pemerintahan pasca-Maidan. Avakov mengklaim tuduhan hubungan Azov dan Neo Nazi adalah upaya yang disengaja untuk mendiskreditkan Azov dan militer Ukraina.