Cerita Warga Palestina Lindungi Al-Aqsa, Minta Bantuan Pakai Speaker Masjid dan Khawatir Kena Granat
Berikut cerita para warga Palestina melindungi masjid Al-Aqsa, minta bantuan pakai speaker masjid hingga khawatir terkena granat.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Muslim harus waspada dan waspada dari serangan mendadak dan pengkhianatan apa pun yang dilakukan oleh pendudukan terhadap kami," kata Sabri.
Kronologi Serangan Menurut Saksi Mata
Pasukan Israel disebut mengirim bala bantuan besar ke Masjid Al Aqsa pada Kamis (14/4/2022) malam, menurut saksi mata kepada Middle East Eye.
Tak lama setelah sholat Subuh sekitar pukul 05.30 waktu setempat, pasukan Israel langsung melancarkan serangan.
Pada saat itu, sekitar 30.000 jemaah telah tiba dari Yerusalem.
Kemudian, pasukan Israel tiba-tiba menyerbu halaman masjid dari beberapa gerbang, memanjat atap aula kiblat yang menjadi bangunan utama, lalu tempat shalat berjamaah, dan mulai menembaki jamaah serta mencegah petugas medis mengakses yang terluka.
Setelah satu jam serangan lanjutan, pasukan Israel mengepung ratusan jamaah di dalam ruangan sebelum menembakkan gas air mata dan granat kejut di dalam gedung.
Baca juga: Pasukan Israel Tembak Mati Dua Wanita Palestina di Tepi Barat
Baca juga: 2 Orang Tewas dan 4 Lainnya Terluka dalam Penembakan di Israel
"Mereka memukuli semua orang. Jurnalis, petugas medis, wanita tua, semua orang yang menghalangi jalan mereka. Mereka tidak mengampuni siapa pun," kata saksi mata Fakhri Abu Diab kepada Middle East Eye.
Setelah empat jam serangan berlangsung, pasukan Israel membersihkan semua halaman masjid.
Mereka kemudian pindah ke jamaah di dalam aula Qibli yang menolak untuk dipaksa keluar dan mengunci pintu.
Belasan petugas Israel menyusup ke aula dari pintu belakang di sebelah klinik masjid, yang juga mereka serbu, menurut Abu Diab.
Mereka kemudian menembak langsung ke arah jamaah, yang berlindung di balik pilar, sebelum pasukan Israel menangkap lebih dari 400 orang warga Palestina.
Diketahui, meskipun Israel telah berulang kali menyerbu Al-Aqsa dan menembakkan granat kejut dan gas air mata ke aula Qibli, sangat jarang pasukannya memasuki gedung berkubah berusia 1.000 tahun, terutama dalam jumlah besar.
(Tribunnews.com/Maliana)