Houthi Luncurkan Rudal Balistik ke Tel Aviv, 17 Warga Israel Terinjak-injak gara-gara Panik
Houthi luncurkan rudal balistik ke Tel Aviv hari ini, 17 warga Israel terinjak-injak gegara panik saat berlari menuju lokasi yang dibentengi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Ansarallah atau Houthi meluncurkan rudal balistik dari Yaman ke Tel Aviv pada Jumat (27/9/2024) dini hari waktu setempat.
Tentara Israel mengatakan sistem pertahanan antirudal Arrow mencegat rudal balistik tersebut dan menunjukkan rudal tersebut berhasil ditembak jatuh.
"Sirene peringatan dipicu oleh rudal yang diluncurkan dari Yaman, dan rudal pencegat diluncurkan," kata tentara Israel dalam pernyataannya hari ini.
“Sistem pertahanan udara Arrow berhasil mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman. Sirene dan ledakan terdengar setelah rudal dicegat dan pecahan peluru jatuh," lanjutnya.
Tentara Israel mengatakan setidaknya dua rudal dicegat di Tel Aviv menggunakan sistem Arrow.
Sementara Al Arabiya melaporkan Houthi meluncurkan tiga rudal dari Yaman ke Tel Aviv pada dini hari ini.
Warga Israel Terluka saat Kabur dari Serangan Houthi
Sementara itu, media Israel melaporkan 17 warga Israel terluka akibat terinjak-injak dan panik.
Mereka terluka saat melarikan diri menuju daerah yang dibentengi dan beberapa dari mereka menderita cedera sedang.
Banyak video yang tersebar di media sosial X memperlihatkan mobil-mobil berhenti di beberapa jalan dan warga Israel berlari ke tempat-tempat yang dibentengi di Tel Aviv setelah sirene dibunyikan.
Sementara Bandara Ben Gurion ditutup sementara untuk lalu lintas udara.
Baca juga: Iran dan Rusia Dikabarkan Sedang Nego Rudal Jelajah Antikapal Untuk Houthi
Sebelumnya, Houthi meluncurkan rudal balistik yang berhasil menembus wilayah udara dan mendarat di Kfar Daniel, sebuah kota dekat Tel Aviv.
Houthi menyatakan itu adalah rudal hipersonik yang menempuh jarak kurang lebih 2.040 kilometer dalam waktu 11 setengah menit.
Serangan tersebut merupakan fase kelima dan kelanjutan dari dukungannya untuk perlawanan Palestina di Jalur Gaza, seperti diberitakan Al Jazeera.
Pemimpin Houthi, Abdul-Malik Al-Houthi menegaskan mereka memiliki persenjataan militer canggih yang tidak dimiliki banyak negara.