Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Warga Palestina Lindungi Al-Aqsa, Minta Bantuan Pakai Speaker Masjid dan Khawatir Kena Granat

Berikut cerita para warga Palestina melindungi masjid Al-Aqsa, minta bantuan pakai speaker masjid hingga khawatir terkena granat.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Cerita Warga Palestina Lindungi Al-Aqsa, Minta Bantuan Pakai Speaker Masjid dan Khawatir Kena Granat
AFP/AHMAD GHARABLI
Seorang anggota pasukan keamanan Israel mengangkat tongkatnya di depan masjid Dome of the Rock selama bentrokan di kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem, pada 15 April 2022. - Saksi mata mengatakan bahwa pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke pasukan keamanan Israel, yang menembak peluru karet ke beberapa demonstran. (Photo by AHMAD GHARABLI / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel kembali menyerbu Masjid Al-Aqsa pada Minggu (17/4/2022) pagi.

Tidak hanya menyerang warga Palestina, pasukan Israel juga memblokade jamaah Muslim yang berada di dalam aula masjid.

Setelah itu, para pasukan Israel mempersilakan pemukim Israel memasuki Masjid yang berada di Yerusalem Timur itu untuk diduduki.

Kronologi penyerangan terjadi pada pukul 07.00 waktu setempat.

Kala itu, ratusan polisi Israel memasuki halaman masjid dan mulai menyerang warga Palestina yang merayakan Ramadhan.

Mereka kemudian memaksa warga Palestina keluar dari masjid.

Ada juga laporan tentang granat kejut yang dikerahkan.

Demonstran Palestina bentrok dengan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem, pada 15 April 2022. - Saksi mata mengatakan bahwa pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke pasukan keamanan Israel, yang menembakkan peluru karet ke beberapa demonstran.
 (Photo by Ahmad GHARABLI / AFP)
Demonstran Palestina bentrok dengan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem, pada 15 April 2022. - Saksi mata mengatakan bahwa pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke pasukan keamanan Israel, yang menembakkan peluru karet ke beberapa demonstran. (Photo by Ahmad GHARABLI / AFP) (AFP/AHMAD GHARABLI)
Berita Rekomendasi

Sementara, Di aula kiblat berkubah perak, pasukan Israel menembakkan gas air mata ke jamaah dan memblokir mereka di dalam ruangan selama hampir empat jam.

Puluhan orang terjebak di dalam dan tidak dapat mengevakuasi mereka yang mengalami luka ringan.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan, petugas medisnya juga dilarang memasuki masjid untuk memberikan pertolongan pertama.

Jamaah yang terjebak di dalam aula Qibli memohon bantuan menggunakan speakar masjid.

Mereka mendesak warga Palestina untuk datang dan melindungi masjid.

Saat mendengar hal itu, pasukan Israel dilaporkan mencoba mengakses ruang audio untuk mematikan sistem suara.

Baca juga: Imam Asal Palestina: Hati Masyarakat Indonesia Dekat dengan Palestina

Baca juga: Pakistan dan Arab Saudi Kecam Serangan Israel di Masjid Al-Aqsa, Sebut Pelanggaran Norma Kemanusiaan

Namun sistem tersebut akhirnya berhasil diperbaiki oleh sukarelawan masjid.

Di dalam aula Dome of the Rock di tengah kompleks masjid, jamaah wanita juga diblokade dan tidak diizinkan keluar dengan cara yang sama.

"Kami ingin pergi ke luar untuk melindungi al-Aqsa tetapi polisi menutup pintu untuk kami," kata Sahar Natsha, seorang wanita Palestina yang terperangkap di dalam Dome of the Rock selama empat jam, mengatakan kepada Middle East Eye.

Ia menambahkan, penjaga masjid juga mengatakan kepada jamaah untuk tidak membuka pintu dan berusaha untuk pergi.

Hal itu karena khawatir pasukan Israel akan menembakkan granat kejut yang dapat membakar karpet.

"Kami merasa hancur dan marah. Tapi pada akhirnya kami juga senang bahwa kami hadir."

"Jika kami meninggalkan ruang shalat, polisi akan memaksa kami keluar dari masjid sama sekali. Kami memutuskan untuk tetap teguh melindunginya," tambahnya.

Pengakuan Imam Masjid Al Aqsa

Sementara, imam Masjid Al Aqsa, Shiekh Ekrima Sabri ikut menanggapi terkait peristiwa serangan pertama Israel pada Jumat (15/4/2022) pagi.

Ia menuturkan, serangan tersebut bertujuan untuk membuka jalan bagi pemukim Israel menyerbu masjid selama liburan Paskah Yahudi, yang dimulai Jumat malam.

"Apa yang terjadi hari ini adalah serangan yang direncanakan dan diatur setelah mobilisasi pasukan pendudukan untuk menekan para jamaah yang tak berdaya," kata Sabri kepada Middle East Eye, Jumat (15/4/2022).

"Mereka ingin menghalangi umat Islam datang ke masjid dan membiarkan penyusup Yahudi menyerbu Al-Aqsa," lanjut pria berusia 82 tahun itu.

Kompleks masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem.
Kompleks masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. (AFP)

Menurutnya, rencana aktivis sayap kanan Israel untuk menyerbu masjid selama Paskah dan mengorbankan hewan di masjid disebut sebagai bagian dari pengorbanan agama.

Pengorbanan seperti itu di dalam al-Aqsa belum pernah terjadi sebelumnya dan kemungkinan akan memprovokasi perasaan umat Islam di seluruh dunia, yang menghormati situs Yerusalem sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam.

"Liburan (Paskah) akan berlangsung selama seminggu dan oleh karena itu kemungkinan mereka akan mencoba menyerbu lagi."

"Muslim harus waspada dan waspada dari serangan mendadak dan pengkhianatan apa pun yang dilakukan oleh pendudukan terhadap kami," kata Sabri.

Kronologi Serangan Menurut Saksi Mata

Pasukan Israel disebut mengirim bala bantuan besar ke Masjid Al Aqsa pada Kamis (14/4/2022) malam, menurut saksi mata kepada Middle East Eye.

Tak lama setelah sholat Subuh sekitar pukul 05.30 waktu setempat, pasukan Israel langsung melancarkan serangan.

Pada saat itu, sekitar 30.000 jemaah telah tiba dari Yerusalem.

Kemudian, pasukan Israel tiba-tiba menyerbu halaman masjid dari beberapa gerbang, memanjat atap aula kiblat yang menjadi bangunan utama, lalu tempat shalat berjamaah, dan mulai menembaki jamaah serta mencegah petugas medis mengakses yang terluka.

Setelah satu jam serangan lanjutan, pasukan Israel mengepung ratusan jamaah di dalam ruangan sebelum menembakkan gas air mata dan granat kejut di dalam gedung.

Baca juga: Pasukan Israel Tembak Mati Dua Wanita Palestina di Tepi Barat

Baca juga: 2 Orang Tewas dan 4 Lainnya Terluka dalam Penembakan di Israel

"Mereka memukuli semua orang. Jurnalis, petugas medis, wanita tua, semua orang yang menghalangi jalan mereka. Mereka tidak mengampuni siapa pun," kata saksi mata Fakhri Abu Diab kepada Middle East Eye.

Setelah empat jam serangan berlangsung, pasukan Israel membersihkan semua halaman masjid.

Mereka kemudian pindah ke jamaah di dalam aula Qibli yang menolak untuk dipaksa keluar dan mengunci pintu.

Belasan petugas Israel menyusup ke aula dari pintu belakang di sebelah klinik masjid, yang juga mereka serbu, menurut Abu Diab.

Mereka kemudian menembak langsung ke arah jamaah, yang berlindung di balik pilar, sebelum pasukan Israel menangkap lebih dari 400 orang warga Palestina.

Diketahui, meskipun Israel telah berulang kali menyerbu Al-Aqsa dan menembakkan granat kejut dan gas air mata ke aula Qibli, sangat jarang pasukannya memasuki gedung berkubah berusia 1.000 tahun, terutama dalam jumlah besar.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas