Korea Utara Uji Coba Senjata Nuklir Taktis yang Diperkirakan Dapat Jangkau Pangkalan AS di Asia
Korea Utara telah melakukan uji coba senjata taktis jenis baru yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan tempur nuklirnya, Minggu (17/4/2022).
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara telah melakukan uji coba senjata taktis jenis baru yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan tempur nuklirnya, Minggu (17/4/2022).
Uji coba senjata ke-13 tahun ini dilakukan di tengah kekhawatiran Korea Utara akan segera melakukan provokasi yang lebih besar.
Uji coba itu disebut merupakan percobaan senjata nuklir dalam upaya memperluas persenjataan negara dan meningkatkan tekanan terhadap Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan sementara pembicaraan denuklirisasi terhenti.
Kantor Berita Pusat Korea resmi, KCNA, mengatakan pemimpin Kim Jong Un mengamati apa yang disebutnya peluncuran senjata yang sukses.
Kantor berita tersebut merilis foto yang menunjukkan Kim Jong Un berseri-seri bertepuk tangan dengan perwira militer.
Baca juga: Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Baru Korea Utara yang Diklaim Tingkatkan Kekuatan Nuklir
KCNA mengatakan senjata yang diuji memiliki signifikansi besar dalam meningkatkan daya tembak unit artileri jarak jauh garis depan secara drastis, meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian nuklir taktis Korea Utara dan diversifikasi misi daya tembak mereka.
KCNA tidak meberikan rincian, tetapi penggunaan kata-kata nuklir taktis menunjukkan senjata itu kemungkinan mampu membawa hulu ledak nuklir yang dapat mengenai sasaran strategis di Korea Selatan, termasuk instalasi militer AS.
KCNA tidak mengatakan kapan dan di mana peluncuran itu terjadi.
Sementara itu, menurut Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, Korea Utara sedang mencoba meluncurkan senjata nuklir taktis untuk mengancam Korea Selatan dan pangkalan AS di Asia.
"Korea Utara sedang mencoba untuk menyebarkan tidak hanya rudal nuklir jarak jauh yang ditujukan ke kota-kota Amerika tetapi juga senjata nuklir taktis untuk mengancam Seoul dan pangkalan AS di Asia," kata Easley sebagaimana dikutip AP News.
"Tujuan Pyongyang kemungkinan besar melebihi pencegahan dan kelangsungan hidup rezim."
"Seperti Rusia yang menggunakan ketakutan akan penggunaan nuklir taktis, Korea Utara mungkin menginginkan senjata semacam itu untuk pemaksaan politik, eskalasi medan perang, dan membatasi kesediaan negara lain untuk campur tangan dalam konflik," jelas Easley.
Beberapa pengamat mengatakan senjata yang diperlihatkan dalam foto-foto KCNA menunjukkan senjata yang baru saja diluncurkan mungkin versi yang lebih kecil dan lebih ringan dari rudal KN-23.
KN-23 merupakan rudal berkemampuan nuklir yang memiliki penerbangan yang sangat bermanuver yang bertujuan untuk mengalahkan sistem pertahanan rudal.