Ratusan Ribu Warga Terkepung, Wakil PM Ukraina Meminta Rusia Buka Koridor Evakuasi dari Mariupol
Wakil Perdana Menteri Ukraina mengimbau Rusia untuk membuka koridor evakuasi dari Mariupol.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Wakil Perdana Menteri Ukraina mengimbau Rusia untuk membuka koridor evakuasi dari Mariupol.
Dilansir dari laporan reporter CNN Yulia Kesaieva dan Nathan Hodge di Lviv, Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengimbau langsung kepada pimpinan Rusia untuk membuka koridor evakuasi dari kota Mariupol yang terkepung.
Dalam sebuah pernyataan di Telegram dalam bahasa Rusia, Vereshchuk - yang juga menteri Ukraina untuk reintegrasi wilayah yang diduduki sementara mengatakan, dia memohon kepada kepemimpinan militer dan politik Federasi Rusia "sehubungan dengan memburuknya situasi di Mariupol.
"Dia menuntut pembukaan koridor dari Mariupol ke Berdiansk dibuka untuk warga sipil dan koridor "mendesak" dari wilayah pabrik Azovstal untuk wanita, anak-anak, dan warga sipil lainnya."
Sementara Pabrik baja Azovstal telah menjadi benteng pertahanan Ukraina di dalam kota pelabuhan, yang telah mengalami pengeboman selama berminggu-minggu oleh pasukan Rusia.
Vereshchuk menambahkan bahwa penolakan Rusia untuk membuka koridor untuk evakuasi "akan menjadi alasan untuk menahan semua orang yang terlibat bertanggung jawab secara pidana atas kejahatan perang di masa depan."
Baca juga: Kroni Presiden Putin Minta Rusia dan Ukraina Menukarnya dengan Penduduk Mariupol yang Terkepung
Pejabat Ukraina mengatakan lebih dari 100.000 orang membutuhkan evakuasi dari kota.
Perkiraan independen korban dari pemboman Rusia tanpa henti tidak tersedia, tetapi gubernur militer wilayah itu mengatakan sebanyak 22.000 orang telah tewas di kota itu sejak serangan Rusia dimulai.
Sumber CNN International