SMRC: Ketidaksukaan terhadap Amerika dan Inggris Buat Publik Setuju Invasi Rusia ke Ukraina
Lembaga Survei SMRC merilis temuan bahwa ketidaksukaan kepada Amerika Serikat membuat publik simpati kepada Rusia.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis temuan bahwa ketidaksukaan kepada Amerika Serikat membuat publik simpati kepada Rusia.
"Hasil survei ini menunjukkan bahwa mayoritas publik Indonesia, 74 persen, suka pada Arab Saudi. Yang tidak suka hanya 8 persen. Sementara yang tidak suka pada Inggris 27 persen. Yang tidak suka dengan Rusia 24 persen, Ukraina 30 persen, RRC 40 persen, Amerika Serikat 39 persen, dan Israel 60 persen," kata Pendiri SMRC Saiful Mujani dalam Bedah Politik bertajuk “Sikap Publik atas Invasi Rusia terhadap Ukraina” yang disiarkan kanal Youtube SMRC TV, Senin (18/4/2022).
Saiful menjelaskan bahwa data tabulasi silang (crosstab) antara setuju atau tidak setuju atas invasi Rusia terhadap Ukraina dan tentang suka atau tidak suka pada negara-negara tersebut itu memperlihatkan pola bahwa orang yang tidak suka Amerika Serikat dan Inggris cenderung setuju dengan invasi Rusia terhadap Ukraina.
"Sebaliknya, yang suka pada Amerika dan Inggris cenderung tidak setuju dengan invasi," katanya.
Sementara yang suka pada Arab Saudi setuju dengan invasi, dan yang tidak suka Arab Saudi tidak setuju dengan invasi. Sementara sentimen suka dan tidak suka pada Cina tidak memiliki pengaruh.
"Jadi pada perang antara dua negara ini, menurut Saiful, masyarakat sudah punya pandangan yang melatarbelakangi suara yang cukup besar yang bersikap positif pada Rusia. Hal itu terkait sentimen publik yang negatif terhadap negara-negara Barat tersebut," ujar Saiful.
Baca juga: Ratusan Ribu Warga Terkepung, Wakil PM Ukraina Meminta Rusia Buka Koridor Evakuasi dari Mariupol
Diketahui, survei ini dilakukan melalui telepon dengan total sampel 1228 responden yang dipilih secara acak dari populasi warga negara Indonesia yang yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan punya telepon/cellphone (sekitar 72% dari total populasi pemilih nasional).
Responden dipilih secara acak dari populasi tersebut dengan metode random digit dialing. Wawancara dengan responden dilakukan melalui telepon oleh pewawancara yang terlatih pada 22-24 Maret 2022.
Margin of error survei diperkirakan +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.