Israel Tutup Masjid Al-Aqsa untuk Non-Muslim hingga Akhir Ramadan
Israel melarang non-muslim mengunjungi Temple Mount dan kompleks Masjid Al-Aqsa mulai Jumat (22/4/2022) hingga akhir bulan Ramadan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
Ketegangan pada hari Jumat memuncak setelah pemuda Palestina menimbun batu dan senjata lain di dalam masjid dan berbaris di daerah itu, dengan beberapa orang membawa spanduk hijau dari kelompok teror Hamas.
Polisi datang ke kompleks untuk mencegah kerusuhan, yang mengarah ke bentrokan. Sekitar 400 warga Palestina ditangkap dan lebih dari 150 terluka.
Polisi mengatakan mereka menunggu salat subuh berakhir sebelum memasuki Temple Mount untuk membubarkan para perusuh, beberapa di antaranya melemparkan batu ke Tembok Barat di bawah.
Rekaman yang beredar online menunjukkan warga Palestina menumpuk batu di dalam masjid dan melemparkan batu dan kembang api ke polisi.
Baca juga: Beda dengan Invasi Rusia ke Ukraina, Mengapa Amerika Tidak Mengutuk Serangan Israel ke Palestina?
Baca juga: Keanggotaan Rusia Ditangguhkan Dari Dewan HAM PBB, AAYG Soroti Pelanggaran HAM AS dan Israel
Video lain menunjukkan warga sipil menyerang dengan tongkat dan memasuki masjid, yang memicu kecaman dari tetangga Arab Israel.
Yordania dan Uni Emirat Arab memanggil duta besar Israel ke negara mereka untuk menenangkan diri, dan AS, Uni Eropa, dan PBB mengeluarkan pernyataan yang menyerukan ketenangan.
Israel mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mempertahankan status quo di situs tersebut dan menunjuk pada penangkapan ekstremis Yahudi yang berusaha untuk melakukan pengorbanan Paskah di situs tersebut dengan menyembelih seekor kambing, sebuah rencana yang telah mengobarkan semangat warga Palestina.
Israel juga menyoroti kampanye hasutan yang dipimpin oleh Hamas dan kelompok ekstremis lainnya yang secara keliru mengklaim bahwa Israel bertujuan untuk melanggar status quo di Temple Mount.
Pekan lalu, kelompok teror Gaza menyerukan eskalasi terhadap Israel atas situs suci.
Ramadan tahun ini bertepatan dengan liburan Paskah Yahudi selama seminggu, menyebabkan gesekan lebih lanjut, karena banyak orang Yahudi pergi ke tempat-tempat suci mereka, termasuk Tembok Barat.
Warga Palestina telah menyerang bus dan jemaah yang menuju ke tembok dalam seminggu terakhir.
(Tribunnews.com/Yurika)