Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kelompok Neo Nazi Ukraina Batalyon Azov di Mariupol Tolak Menyerah ke Rusia

Militer Rusia mengakui upaya baru mengatur koridor kemanusiaan bagi mereka yang ingin keluar dari pabrik Azovstal telah gagal.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Kelompok Neo Nazi Ukraina Batalyon Azov di Mariupol Tolak Menyerah ke Rusia
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Bendera nasional Rusia berkibar di gedung-gedung yang hancur di Mariupol pada 12 April 2022, saat pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis itu, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia mengajukan kasus yang menantang untuk perang di tetangga Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) 

“Alamat Anda salah arah. Rusia telah melakukan segalanya untuk menyelamatkan hidup Anda. Anda seharusnya memohon secara langsung kepada pemimpin Ukraina, yang telah lama meninggalkan Anda,” lanjut pernyataan itu.

Kiev, bagaimanapun, telah menyalahkan Moskow atas upaya baru yang gagal dalam menggelar koridor kemanusiaan.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Irina Vereschuk mengklaim pasukan Rusia tidak dapat mengamati "gencatan senjata yang tepat".

“Karena ketidakteraturan yang melekat dan kelalaian para penjajah, mereka tidak dapat menyediakan transportasi orang yang tepat waktu ke titik-titik di mana lusinan bus dan ambulans kami menunggu,” tuduhnya.

Rusia menyerang Ukraina menyusul kegagalan Ukraina menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, yang ditandatangani pada 2014.

Rusia mengakui Republik Donbass, Donetsk dan Lugansk. Protokol Minsk yang ditengahi Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

BERITA TERKAIT

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim mereka berencana merebut kembali kedua republik secara paksa.

Rusia pada Selasa sebenarnya telah menawarkan kesempatan lain untuk menyerah bagi pasukan Ukraina yang tersisa yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan Mariupol di Laut Hitam.

Semua yang hadir di Azovstal harus keluar dari fasilitas antara pukul 14.00 dan 16.00 waktu Moskow tanpa membawa senjata atau amunisi apa pun.

“Mengingat situasi bencana di pabrik metalurgi Azovstal… Angkatan Bersenjata Rusia sekali lagi menawarkan kepada para militan dari batalyon nasionalis dan tentara bayaran asing untuk menghentikan permusuhan dan meletakkan senjata mereka mulai pukul 12 malam waktu Moskow pada 19 April 2022,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

“Semua yang meletakkan senjata mereka dijamin kelangsungan hidupnya,” tambah kementerian itu.

Kata-kata dari pernyataan itu berulang -hampir kata demi kata- tawaran serupa yang dibuat kepada pasukan Ukraina pada Minggu, yang akhirnya ditolak.

Pemerintah Kiev secara tegas melarang pasukan mereka untuk menyerah kepada Rusia.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas