Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lebih dari 600 Orang Dievakuasi dari Wilayah Kherson pada Sabtu Kemarin

Sekitar 610 orang dievakuasi dari wilayah Kherson ke Kryvyi Rih di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina pada Sabtu kemarin.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Lebih dari 600 Orang Dievakuasi dari Wilayah Kherson pada Sabtu Kemarin
Daniel LEAL / AFP
Seorang wanita menggendong anaknya ketika dia tiba dari Odessa di stasiun kereta api di Lviv, Ukraina barat, pada 3 Maret 2022. Pasukan Rusia telah mengambil alih kota Kherson di Ukraina, pejabat setempat mengkonfirmasi 2 Maret 2022 sebagai pusat kota besar pertama yang jatuh sejak Moskow menginvasi seminggu yang lalu. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KHERSON - Sekitar 610 orang dievakuasi dari wilayah Kherson ke Kryvyi Rih di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina pada Sabtu kemarin.

Pernyataan ini disampaikan Kepala Komunitas Zelenodolsk, Dmytro Neveselyi dalam pesan Telegram.

Dikutip dari laman Ukrinform, Minggu (24/4/2022), ia pun berterima kasih kepada pemerintah kota Kryvyi Rih, pemerintah distrik militer, polisi, Garda Nasional serta sukarelawan atas bantuan mereka dalam mengevakuasi dan menampung orang-orang itu.

Baca juga: Militer Ukraina Ledakkan 3 Helikopter Rusia di Bandara Kherson, Asap Besar Terlihat Membumbung

Baca juga: Zelensky Sebut Rusia Negara Teroris, Buntut Serangan Rudal di Odesa yang Tewaskan Bayi 3 Bulan

Neveselyi menekankan bahwa tidak ada musuh diantara masyarakat sipil.

Kendati demikian, menurutnya, bahaya akan tetap ada karena aksi penembakan yang dilakukan pasukan Rusia.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional negara itu pada 24 Februari lalu bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus ke Ukraina.

Berita Rekomendasi

Operasi ini dilakukan untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida oleh rezim Ukraina selama 8 tahun'.

Kendati demikian, pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Ia juga menekankan operasi tersebut ditujukan untuk 'denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina'.

Sementara itu, negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia karena melakukan invasi ke Ukraina.

Penerapan sanksi ditujukan terhadap badan hukum maupun individu swasta Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas