Lebih dari 600 Orang Dievakuasi dari Wilayah Kherson pada Sabtu Kemarin
Sekitar 610 orang dievakuasi dari wilayah Kherson ke Kryvyi Rih di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina pada Sabtu kemarin.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KHERSON - Sekitar 610 orang dievakuasi dari wilayah Kherson ke Kryvyi Rih di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina pada Sabtu kemarin.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Komunitas Zelenodolsk, Dmytro Neveselyi dalam pesan Telegram.
Dikutip dari laman Ukrinform, Minggu (24/4/2022), ia pun berterima kasih kepada pemerintah kota Kryvyi Rih, pemerintah distrik militer, polisi, Garda Nasional serta sukarelawan atas bantuan mereka dalam mengevakuasi dan menampung orang-orang itu.
Baca juga: Militer Ukraina Ledakkan 3 Helikopter Rusia di Bandara Kherson, Asap Besar Terlihat Membumbung
Baca juga: Zelensky Sebut Rusia Negara Teroris, Buntut Serangan Rudal di Odesa yang Tewaskan Bayi 3 Bulan
Neveselyi menekankan bahwa tidak ada musuh diantara masyarakat sipil.
Kendati demikian, menurutnya, bahaya akan tetap ada karena aksi penembakan yang dilakukan pasukan Rusia.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional negara itu pada 24 Februari lalu bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus ke Ukraina.
Operasi ini dilakukan untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida oleh rezim Ukraina selama 8 tahun'.
Kendati demikian, pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.
Ia juga menekankan operasi tersebut ditujukan untuk 'denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina'.
Sementara itu, negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia karena melakukan invasi ke Ukraina.
Penerapan sanksi ditujukan terhadap badan hukum maupun individu swasta Rusia.