Senjata di Asia Tenggara, Cari Duit Yakuza Jepang Kini Manfaatkan Perang Ukraina - Rusia
narkotika dan senjata bisa apa saja, ada dan mudah diperoleh di Asia Tenggara tidak perlu ke Amerika Serikat.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang mantan bos yakuza mengungkapkan kepada Tribunnews.com bahwa narkotika dan senjata bisa apa saja, ada dan mudah diperoleh di Asia Tenggara tidak perlu ke Amerika Serikat.
Kini Yakuza mulai juga mencari uangnya melalui penjualan barang yang terkait Ukraina dengan bumbu "Dukungan Bagi Ukraina."
Pendapatan yakuza atau dunia gangster di Jepang turun tajam saat ini. Di sanalah saatnya yakuza menyebarkan antena mereka dan mencari bahan yang menguntungkan. Jika tapioka menjadi populer akan membuka toko tapioka, dan jika membutuhkan masker akan menjualnya. Tetapi ketika booming berakhir, maka akan cepat ditarik dan mencari bisnis lain yang menguntungkan.
Kini yakuza memperhatikan barang-barang pendukung Ukraina.
"Semua orang banyak berpikir, dan orang-orangnya cepat bergerak. Meskipun saya muda, saya berkata, 'Beli dan jual T-shirt terkait Ukraina, itu menguntungkan.' Itu tidak langsung berhasil. Orang itu yang melakukannya dengan cepat adalah membuat keuntungan dari penjualan online," ungkap sumber tersbeut Selasa (26/4/2022).
Dikatakan bahwa ada banyak barang yang dilabeli sebagai dukungan (ouen) dukungan (shien) bagi Ukraina.
"Kebanyakan dari mereka yang dijual adalah bendera nasional Ukraina. Ukuran dan harganya bervariasi, dari barang berukuran bendera tangan hingga lambang dan lencana. T-shirt dan pelatih mudah menjualnya. T-shirt yang dijual online segera setelah invasi Rusia ke Ukraina bisa mencapai 200-300 kemeja terjual habis dalam waktu singkat. Itu akan menguntungkan.”
Tampaknya T-shirt dengan bendera Ukraina kuning dan biru tercetak di dada dalam bentuk putih polos dijual sekitar 3000 yen.
Sebagian besar barang yang dijual di internet tidak ada hubungannya dengan gangster. Beberapa perusahaan benar-benar menyumbangkan sebagian dari harga jual ke kedutaan Ukraina dan sebagainya. Namun, konon beberapa orang dan gangster terlibat dalam penjualan barang, melihat ini sebagai peluang yang menguntungkan.
“Misalnya, dalam hal T-shirt, kami membeli kaos yang putih sederhana dari Korea Selatan dan China dengan harga beberapa ratus yen. Tidak masalah di mana mereka dibuat. Intinya beli murah. Ukraina yang mendesain kaosnya mudah Cetak saja benderanya dan jual. Kaos dengan harga murah ongkos kirimnya.”
Tidak perlu khusus tentang kualitas atau desain. Konon tidak ada pelanggan yang repot komplain walaupun jahitannya sedikit jelek karena barang untuk keperluan support Ukraina. Harga jual akan beberapa kali lipat dari biaya. Itu wajar untuk membuat keuntungan.
Barang lain dapat kita temukan seperti handuk, topi, lencana, topeng, cangkir, dan sumpit, dan harganya bervariasi dari ratusan hingga ribuan yen. Setiap produk memiliki amal untuk dukungan, sumbangan, dan tulisan bantuan untuk Ukraina, sudah cukup menarik bagi mayarakat Jepang saat ini.
"Bahkan jika toko tidak menyukainya, kita dapat menjual produk dengan menulis "dukungan Ukraina " di halaman produk atau penjualan. Bahkan, jika dikatakan bahwa kita akan menyumbang, itu tergantung pada toko apakah benar-benar donasi, dan pelanggan yang membelinya tidak dapat mengonfirmasi."
Beberapa produk hanya ditulis sebagai "dukungan Ukraina", dan ada banyak produk lain tanpa penjelasan apa pun. Beberapa produk digambarkan sebagai "berdoa untuk dukungan" dan diskon diajukan dengan nama "kampanye dukungan Ukraina", dan diskon ditulis sehingga pembeli dapat menggunakannya untuk mendukung Ukraina sendiri. Ada juga vendor yang bertanya-tanya, "Apakah ini metode membonceng untuk mengosongkan inventaris?"
"Tentu saja saya pasti akan mengajukan tulisan " dukungan untuk Ukraina ". Namun, saya menulis "dukungan" tetapi tidak sumbangan, karena kalau sumbangan bagi Ukraina maka kita harus benar-benar melakukan sesuatu. Apalagi kalau ditulis Donasi itu akan merepotkan kita karena nantinya pembeli akan merasa dibodohi dan jadi masalah."
Tapi kalau hanya ditulis Dukunbgan bagi Ukraina, maka semua orang juga mendukung, "Saya mendukungnya dalam hati bukan?" ungkapnya lagi sambil tertawa.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.