Gedung Putih Berencana Perluas Ketersediaan Obat Covid-19 Paxlovid di Banyak Lokasi
Gedung Putih mendorong lebih banyak pasien Covid-19 dirawat dengan obat antivirus Pfizer Paxlovid.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Inza Maliana
Food and Drug Administration (FDA) mengizinkan obat tersebut pada bulan Desember 2021 untuk penggunaan darurat bagi orang-orang berisiko tinggi dan anak-anak di atas usia 12 tahun yang dites positif setelah penelitian menemukan bahwa kursus lima hari mengurangi risiko rawat inap dan kematian pasien sebesar 89 persen.
Sekitar 60 persen orang dewasa yang tertular Covid akan memenuhi syarat untuk menerima obat tersebut.
Baca juga: Hadapi Omicron, Kemenkes Gandeng 17 Platform Telemedicine, Gunakan Molnupiravir dan Paxlovid
Baca juga: Inggris Setujui Penggunaan Obat Oral Paxlovid untuk Pasien Covid-19 Gejala Ringan
Strategi Biden
Dilansir NPR, pil antivirus adalah komponen utama dari strategi Presiden Biden untuk membantu orang Amerika hidup dengan pandemi, yang pertama kali dirinci oleh Gedung Putih hampir dua bulan lalu.
Pemerintah membeli 20 juta dosis obat dari Pfizer dan bekerja sama dengan perusahaan untuk mempercepat pengiriman pil.
Banyak apotek belum dapat menyediakan obat tersebut dan beberapa dokter ragu-ragu untuk meresepkannya karena kekhawatiran akan menipisnya persediaan - yang sekarang digambarkan Gedung Putih sebagai "cukup".
Kampanye baru ini bertujuan untuk menggandakan jumlah tempat pil yang tersedia dalam beberapa minggu mendatang dengan mengizinkan puluhan ribu lokasi apotek untuk memesan pengobatan langsung dari pemerintah federal.
Dr Jerome Adams, yang menjabat sebagai ahli bedah umum selama pemerintahan Trump, khawatir bahwa banyak orang yang sangat rentan terhadap Covid-19 karena kesehatan yang buruk atau kurangnya akses ke perawatan medis yang berkualitas, termasuk banyak orang kulit berwarna dan mereka yang tinggal di daerah pedesaan, bahkan tidak menyadari bahwa Paxlovid bisa menjadi pilihan bagi mereka.
"Orang-orang yang mengetahuinya adalah orang-orang yang tahu bagaimana mengadvokasi diri mereka sendiri, jadi kami melihat ketidakadilan benar-benar meluas," kata Adams dalam sebuah wawancara sebelum pengumuman pemerintah.
"Satu hal yang perlu kita lakukan adalah melakukan kampanye pendidikan pasien secara besar-besaran."
Baca juga: 29 Tokoh Kena Imbasnya, Wapres AS Kamala Harris hingga Mark Zuckerberg Dilarang Masuk Rusia
Baca juga: Hasil Tes Negatif Covid-19, Kamala Harris Bertolak ke Los Angeles Rayakan Tahun Baru
Kamala Harris jalani pengobatan dengan Paxlovid
Wakil Presiden AS Kamala Harris dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (27/4/2022).
Dilansir CNN, Kirsten Allen menerangkan bahwa Wapres AS itu mengambil pengobatan antivirus coronavirus Paxlovid.
"Hari ini, setelah berkonsultasi dengan dokternya, Wakil Presiden diresepkan dan telah menggunakan Paxlovid," tulis Allen di Twitternya pada Selasa (26/4/2022).
Paxlovid tersedia melalui otorisasi penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk pengobatan Covid-19 ringan hingga sedang pada orang berusia 12 tahun ke atas yang berisiko tinggi sakit parah.
Penggunaan Pxlovid membutuhkan resep dokter.
Hal ini pertama kali dilaporkan oleh Associated Press.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)