Mulai Hari Ini, Gazprom Hentikan Pasokan Gas ke Bulgaria
Raksasa energi Rusia Gazprom mengumumkan mulai hari ini Rabu (27/4/2022), mereka akan menghentikan pasokan gas ke perusahaan gas negara Bulgaria
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SOFIA - Raksasa energi Rusia Gazprom mengumumkan mulai hari ini Rabu (27/4/2022), mereka akan menghentikan pasokan gas ke perusahaan gas negara Bulgaria, Bulgargaz.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Energi Bulgaria mengatakan pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk menemukan alternatif pasokan gas alam dan mengatasi kekurangan pasokan gas di negaranya. Bulgaria merupakan salah satu negara Eropa yang bergantung pada impor gas Rusia.
Bulgaria dan Polandia akan menjadi negara pertama yang pasokan gasnya diputus oleh Rusia, sejak Negara Beruang Merah ini menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.
Baca juga: Mengenal Transnistria, Wilayah Pro-Rusia di Perbatasan Ukraina
Presiden Rusia, Vladimir Putin sebelumnya telah mendesak agar negara-negara yang ia sebut “tidak bersahabat”, agar setuju menerapkan skema untuk membuka rekening di Gazprombank dan melakukan pembayaran impor gas Rusia dalam rubel.
Putin mengancam akan memotong pasokan gas, jika permintaannya tidak dipenuhi.
Dikutip dari situs Reuters.com, Bulgaria mengimpor lebih dari 90 persen gas dari Rusia melalui pipa TrukStream, di bawah kontrak 10 tahun yang akan berakhir pada akhir tahun ini.
Bulgaria mengatakan, mereka tidak akan mengadakan pembicaraan untuk memperbarui kontrak tersebut, selama invasi masih berlangsung.
Kementerian energi Bulgaria juga mengatakan, mereka telah sepenuhnya memenuhi kewajiban yang ada di dalam kontrak dan telah melakukan semua pembayaran yang diperlukan.
Bulgaria menganggap skema pembayaran gas Rusia menggunakan rubel merupakan bentuk pelanggaran dari kontrak tersebut.
“Prosedur pembayaran dua tahap baru yang diusulkan oleh Rusia tidak sejalan dengan kontrak yang ada dan menimbulkan risiko signifikan bagi Bulgaria, termasuk melakukan pembayaran tanpa menerima pasokan gas dari pihak Rusia,” kata kementerian itu.
Kementerian energi Bulgaria menambahkan, untuk saat ini mereka tidak akan memberlakukan pembatasan konsumsi gas, dan tidak ada risiko yang mengancam keamanan energi Bulgaria, walaupun beberapa analis mengatakan tidak setuju dengan pernyataan kementerian itu.
Menteri Energi Bulgaria, Alexander Nikolov mengungkapkan telah mengadakan pembicaraan awal dan siap untuk mengimpor gas alam cair (LNG) dari Turki dan Yunani.
Saat ini pemerintah Bulgaria juga sedang mencari cara untuk meningkatkan pengiriman gas dari Azerbaijan yang diterimanya saat ini.
Baca juga: Bantu Lawan Rusia, Jerman akan Pasok Tank Anti-pesawat Gepard ke Ukraina
Seorang analisis dari lembaga think-tank Center for the Study of the Democracy, Martin Vladimirov mengatakan Bulgaria perlu bertindak cepat untuk memastikan keamanan pasokan gas.
“Mengingat ketergantungan berlebihan Bulgaria pada gas Rusia, penghentian impor gas menimbulkan tantangan serius bagi keamanan pasokan ke negara itu. Pemotongan pengiriman ke kelompok konsumen yang tidak penting termasuk industri berat tidak dapat dikesampingkan,” kata Martin Vladimirov.
Vladimirov menambahkan, Bulgaria harus segera memulai pembicaraan kerjasama dengan Yunani dan pemasok LNG alternatif lainnya, seperti Qatar, Aljazair dan Amerika Serikat untuk memastikan kebutuhan gas negara dan mengupayakan peningkatan impor gas dari Azerbaijan.