Derita Kerugian Militer yang Besar, Analis Yakin Rusia Tak akan Mampu Memulai Perang Lain
Sejumlah analis memperkirakan bahwa Rusia mungkin telah kehilangan banyak kekuatan militer hingga tidak bisa memicu perang lainnya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah analis memperkirakan bahwa Rusia mungkin telah kehilangan banyak kekuatan militer hingga tidak bisa memicu perang lainnya.
Sebelumnya pada Senin (25/4/2022), Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Amerika ingin melihat Rusia "begitu lemah" sehingga tidak dapat melakukan perang lainnya seperti yang terjadi di Ukraina.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Rabu (27/4/2022), para analis mengatakan kepada The Times bahwa mereka meyakini Rusia sudah 'membakar' banyak kekuatan militer hanya dalam dua bulan invasi.
Hal ini bisa mengakibatkan Rusia butuh waktu bertahun-tahun untuk kembali memerintahkan invasi atau perang lain seperti yang terjadi di Ukraina saat ini.
Baca juga: Imbas Konflik Rusia-Ukraina, Kompetisi Liga Primer Ukraina Dihentikan
Baca juga: Putin Ancam Barat Jika Ikut Campur Perang Rusia-Ukraina: Tanggapan Kami akan Secepat Kilat
Dilansir Newsweek, Mark Cancian, penasihat senior Program Keamanan Internasional Center for Strategic and International Studies (CSIS), mengatakan kepada surat kabar Inggris bahwa diperkirakan Rusia telah kehilangan banyak kekuatan militer.
Dalam perang ini, Rusia mungkin telah kehilangan setara dengan dua tahun produksi tank, satu tahun pasokan pesawat, dan beberapa tahun produksi rudal.
Menurut hasil investigasi Bellingcat, kelompok jurnalisme investigasi di Belanda, Rusia diperkirakan telah kehilangan 70 persen rudal presisi dalam inventarisnya.
Ini merupakan peralatan militer yang mahal dan sangat berharga.
Di sisi lain, pemerintah Ukraina mengklaim Moskow menderita kerugian yang lebih besar.
Diantaranya kehilangan total 939 tank, 185 pesawat, 155 helikopter, 421 unit artileri, dan 8 kapal, terhitung sejak awal invasi.
Angka-angka ini kemungkinan akan terus meningkat.
Oryx, situs yang mendokumentasikan kerugian peralatan, telah mengumpulkan bukti foto dan video dari 3.222 kendaraan dan peralatan militer yang hilang dari pasukan Vladimir Putin di Ukraina dalam dua bulan terakhir.
International Institute for Strategic Studies (IISS) London dan lembaga pemikir politik yang berbasis di Santa Monica, RAND, memperkirakan bahwa Rusia memiliki total sekitar 2.700 tank pada awal perang pada bulan Februari.
Oryx memperkirakan Rusia sejauh ini telah kehilangan 571 tank di Ukraina, lebih dari 4 kapal angkatan laut, 38 helikopter, 26 pesawat, dan ratusan kendaraan lapis baja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.