Putin Ancam akan Serang Balik Secepat Kilat jika NATO dan Sekutu Ikut Campur Invasi Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan memberlakukan serangan balik jika NATO dan sekutunya ikut campur dalam perang Ukraina.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
“Semua tugas operasi militer khusus yang kami lakukan di Donbas dan Ukraina, diluncurkan pada 24 Februari, akan dipenuhi tanpa syarat,” kata Putin, seraya menambahkan upaya Barat untuk “mencekik Rusia secara ekonomi” melalui sanksi telah gagal.
Baca juga: Wali Kota Gadungan: Mariupol Bisa Jadi Bagian dari Wilayah Rostov Rusia
Baca juga: Rusia Gunakan Rudal Kalibr Hancurkan Senjata Berat Kiriman NATO ke Ukraina
AS Ingin Melihat Rusia Melemah
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, berharap Rusia kalah dalam perang Ukraina sehingga bisa menghalangi Moskow untuk mengulangi tindakan serupa di tempat lain.
Ia menambahkan, Ukraina masih bisa memenangkan perang jika diberikan dukungan yang tepat.
Austin juga mengumumkan AS akan mengalokasikan tambahan biaya 713 juta dolar Amerika (sekitar Rp10,2 triliun) untuk bantuan militer ke Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya.
Dikutip dari BBC, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat berusaha "memecah masyarakat Rusia dan menghancurkan Rusia dari dalam."
Seperti diketahui, Austin bersama Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv.
Pertemuan mereka berlangsung selama lebih dari tiga jam, ketika Rusia meningkatkan kampanye militernya di selatan dan timur Ukraina.
Pada konferensi pers di Polandia setelah kunjungan itu, Austin mengatakan kepada wartawan, AS ingin melihat "Rusia melemah hingga tidak dapat melakukan hal-hal seperti yang telah dilakukannya dalam menginvasi Ukraina."
Kepala Pentagon menambahkan, para pejabat AS masih percaya Ukraina dapat memenangkan konflik dengan "peralatan yang tepat" dan "dukungan yang tepat".
Koresponden diplomatik BBC, James Landdale, menilai komentar Austin tersebut sangat kuat bagi seorang Menteri Pertahanan AS.
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-64, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Baca juga: Kementerian Keuangan Rusia Prediksi Defisit Anggaran untuk 2022 Sebesar 1,6 Triliun Rubel
Menurutnya, apa yang dilontarkan Austin adalah satu hal untuk membantu Ukraina melawan agresi Rusia.
Tuduhan Putin terhadap Barat yang berusaha "menghancurkan Rusia", yang dibuat dalam pidatonya pada hari Senin, tampaknya merupakan tanggapan atas komentar Austin.
Pejabat pertahanan AS mengatakan dari jutaan yang diumumkan dalam pendanaan militer baru, hampir 332 juta dolar Amerika (sekitar Rp4,8 triliun) akan dialokasikan ke Ukraina.