Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

India Dilanda Gelombang Panas dengan Suhu Capai 46 Derajat Celcius, Sebabkan Panen Gandum Berkurang

Gelombang panas melanda India hingga menyebabkan panen gandum berkurang dan rencana ekspor terhambat.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
zoom-in India Dilanda Gelombang Panas dengan Suhu Capai 46 Derajat Celcius, Sebabkan Panen Gandum Berkurang
propakistani.pk
Ilustrasi Gelombang Panas - Gelombang panas melanda India hingga menyebabkan panen gandum berkurang dan rencana ekspor terhambat. 

TRIBUNNEWS.COM - Gelombang panas melanda India ketika tempat pembuangan sampah raksasa di ibu kota, New Delhi, telah terbakar dalam beberapa pekan terakhir.

Sekolah-sekolah di negara bagian Odisha di India timur ditutup selama seminggu, dan di Bengal Barat, sekolah-sekolah menimbun garam rehidrasi oral untuk anak-anak.

Pada hari Selasa, Rajgarh, sebuah kota berpenduduk lebih dari 1,5 juta orang di India tengah mengalami suhu terpanas di negara itu, dengan suhu siang hari mencapai puncaknya pada 46,5 derajat Celcius.

Suhu menembus batas 45 derajat Celcius di sembilan kota lainnya.

Suhu panas di India, terutama pada bulan Maret, telah mengurangi panen gandum negara itu.

Baca juga: 11 Orang Tewas saat Ritual Agama di India, Terbakar & Tersengat Listrik, Ada yang Lari Bawa Patung

Baca juga: Dampak Perang, Harga Gandum di Afrika Naik 60 Persen, Terancam Krisis Pangan

Seperti diketahui, gandung sangat sensitif terhadap panas, terutama selama tahap akhir ketika bijinya matang.

Para petani India mengatur waktu tanam mereka sehingga tahap ini bertepatan dengan musim semi India yang biasanya lebih dingin.

Berita Rekomendasi

Perubahan iklim telah membuat gelombang panas India lebih panas, kata Friederike Otto, seorang ilmuwan iklim di Imperial College of London.

Dia mengatakan sebelum aktivitas manusia meningkatkan suhu global, gelombang panas seperti tahun ini akan melanda India sekali dalam sekitar setengah abad.

Di mana suhu panas pada bulan Maret adalah yang terpanas di India sejak catatan pertama kali dilaporkan pada 1901.

"Tapi sekarang ini adalah peristiwa yang jauh lebih umum, kita dapat memperkirakan suhu tinggi seperti itu setiap empat tahun sekali," kata Otto seperti dikutip AP News.

Kerentanan India terhadap panas ekstrem meningkat 15 persen dari tahun 1990 hingga 2019, menurut laporan tahun 2021 oleh jurnal medis The Lancet.

India adalah satu di antara lima negara teratas di mana orang-orang yang terdampak, seperti orang tua dan orang miskin, mengalami paparan panas tertinggi.

India dan Brasil mencatat kematian terkait panas tertinggi di dunia, kata laporan itu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas