Mantan Presiden Rusia Dmitri Medvedev Ingatkan Jerman Bagaimana Perang Dunia II Berakhir
Bundestag Jerman meloloskan mosi yang menuntut pemerintah federal di Berlin mengirimkan persenjataan berat dan lebih kompleks ke Kiev.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Penjualan itu berikut amunisi, suku cadang, dan peralatan. Perusahaan dilaporkan menunggu persetujuan pemerintah Jerman untuk melanjutkan pengiriman.
Rusia, pada bagiannya, telah berulang kali mengkritik pasokan senjata NATO ke Ukraina, bersikeras mereka menghambat prospek perdamaian di negara itu.
Moskow juga menjelaskan setiap pengiriman perangkat keras militer akan dianggap sebagai target yang sah bagi pasukan Rusia begitu mereka melintasi perbatasan Ukraina.
“NATO pada dasarnya akan berperang dengan Rusia melalui proxy dan mempersenjatai proxy itu. Perang berarti perang,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
Rusia menyerang negara tetangga itu pada 24 Februari 2022, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk 2014, dan pengakuan Moskow atas Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik secara paksa.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)