Kondisi di Pabrik Baja Avozstal Sangat Buruk, Warga yang Terjebak Kehabisan Makanan dan Air
Seorang pejabat polisi setempat mengatakan mayat 1.187 warga sipil yang tewas sejauh ini telah ditemukan di wilayah Kyiv.
Editor: Dewi Agustina
Dia mengatakan bahwa warga sipil berada di lokasi terpisah jauh dari pejuang.
Mereka berada di ruang bawah tanah yang masing-masing berisi 80-100 orang, tetapi tidak jelas berapa jumlah total warga sipil karena beberapa bangunan telah dihancurkan dan pejuang tidak dapat menjangkau mereka karena penembakan.
Dan pintu masuk ke beberapa bunker di Mariupol diblokir oleh pelat beton berat yang hanya bisa digerakkan oleh alat berat, katanya.
"Kami tetap berhubungan dengan warga sipil yang tinggal di tempat-tempat yang bisa kami datangi. Kami tahu ada anak kecil di sana yang berusia tiga bulan," katanya.
Pejuang itu mengimbau warga sipil untuk diberikan jalan keluar yang aman dari pabrik baja dan menyerukan negara ketiga atau badan internasional untuk bertindak sebagai penjamin keselamatan mereka.
"Orang-orang ini telah melalui banyak hal, melalui kejahatan perang. Mereka tidak mempercayai orang Rusia, dan mereka takut," katanya.
Warga sipil lanjut usia di pabrik baja membutuhkan obat-obatan, sementara ada juga sekitar 500 pejuang yang terluka parah yang tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, termasuk operasi besar seperti amputasi.
"Setelah 52 hari blokade dan pertempuran sengit, kami kehabisan obat-obatan. Dan kemudian kami juga menyimpan mayat para pejuang kami yang tidak terkubur yang perlu kami kubur dengan bermartabat di wilayah yang dikuasai Ukraina," katanya.
Kapten Palamar mengatakan, para pembela Ukraina juga ingin mengamankan evakuasi mereka sendiri jika memungkinkan, tetapi tidak ada pertanyaan untuk menyerah.
"Mengenai penyerahan diri sebagai ganti jalan keluar yang aman bagi warga sipil, saya harap kita semua tahu dengan siapa kita berhadapan. Kita pasti tahu bahwa semua jaminan, semua pernyataan Federasi Rusia tidak ada artinya," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengirimkan permintaan baru ke Kongres AS untuk memberikan Ukraina dana tambahan sebesar 33 miliar dolar AS untuk membantu perjuangan negara itu dalam melawan agresi Rusia.
Pernyataan ini disampaikan Biden dalam pidatonya di Gedung Putih pada Kamis waktu setempat, yang didedikasikan untuk situasi di Ukraina.
Dikutip dari laman Ukrinform, Jumat (29/4/2022), Biden menekankan bahwa sangat penting pendanaan ini didukung oleh Kongres dan disetujui sesegera mungkin.
"Kita mendukung rakyat Ukraina saat mereka membela negara mereka, atau hanya berdiri saat Rusia melanjutkan kekejaman dan agresi mereka di Ukraina setiap hari?," kata Biden.