Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dibantu Rusia Lusinan Warga Sipil Loloskan Diri dari Azovstal yang Terkepung

Kelompok militan Azov dan pasukan Ukraina, menuntut agar mereka diizinkan pergi dari Azovstal atas bantuan pihak ketiga.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Dibantu Rusia Lusinan Warga Sipil Loloskan Diri dari Azovstal yang Terkepung
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Tentara dan sukarelawan Rusia membagikan roti di Mariupol pada 12 April 2022, saat pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia mengajukan kasus menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia . (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) 

Ia menyerukan Turki agar membantu mengeluarkan pasukannya dari kota industri di pelabuhan Laut Hitam itu bersama resimen neo-Nazi Azov.

Volina menyampaikan permintaan itu saat diwawancarai penyiar stasiun televisi Turki, Haberturk TV,  Jumat (29/4/2022) malam waktu setempat.

“Saya sekarang meminta rakyat Turki dan presiden untuk meluncurkan prosedur ekstraksi,” kata Volina.

Ia mendesak Ankara “melakukan segala yang mungkin untuk membawa garnisun Mariupol ke Turki” dan memberikannya “jaminan keamanan.”

Komandan marinir itu telah mengakui pasukannya berada dalam situasi “sangat sulit” setelah 65 hari berperang melawan pasukan Rusia.

Dia juga mengungkapkan mereka yang bercokol di pabrik baja itu termasuk sekitar 600 tentara yang terluka.

Dia tidak merinci apakah yang dia maksud hanya unitnya sendiri atau resimen Azov juga.

Berita Rekomendasi

Volyna juga menyatakan ada warga sipil yang bersembunyi di ruang bawah tanah di bawah kompleks pabrik baja yang luas. Ada juga yang terluka di antara mereka.

Ankara belum menanggapi permintaan ini dengan cara apa pun sejauh ini.

Kota Mariupol jadi medan pertempuran sengit sejak dimulainya aksi militer Rusia di Ukraina pada 24 Februari 2022.

Kota itu dikepung pasukan Rusia dari segala sisi, diperkuat milisi dari dua republik Donbass pada awal Maret.

Pasukan Ukraina serta tentara bayaran asing dan militan yang awalnya bersembunyi di kota akhirnya mundur ke pabrik Azovstal.

Sekarang, situs tersebut tetap menjadi kantong perlawanan terakhir.

Dibangun pada zaman Soviet, fasilitas ini memiliki jaringan terowongan bawah tanah yang sangat besar, yang diubah menjadi benteng oleh pasukan Ukraina.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas