Adolf Hitler dan Pandangan Anti Yahudi di Era Nazi Jerman, Anti-Semit Berujung Holocaust
Adolf Hitler dan pandangan Anti Yahudi di Era Nazi Jerman, sikap Anti-Semit Nazi Jerman berujung Holocaust Yahudi yang terjadi selama Perang Dunia II.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Lalu, Hitler pindah ke Munich, Jerman, pada 25 Mei 1913, tepat satu tahun sebelum Perang Dunia I meletus.
Dalam buku LENIN, STALIN, dan HITLER (Era Bencana Sosial) karya sejarawan Robert Gellately, disebutkan dampak langsung Perang Dunia I terhadap Jerman membuat Hitler menjadi politikus anti-Semit (Yahudi) paling radikal dalam sejarah Jerman.
Adolf Hitler marah dengan hasil Perjanjian Versailess yang ia anggap merugikan Jerman.
Selama sisa hidupnya, Hitler berusaha untuk membalikkan perdamaian yang telah mempermalukan Jerman.
Meski ada banyak spekulasi tentang kapan Hitler menjadi anti-Semit, sebelum 1919 tak ada bukti yang dapat diandalkan tentang kebencian dan sikap bermusuhannya terhadap orang Yahudi pada tahun-tahun berikutnya.
Melalui berbagai pidatonya yang berapi-api, Hitler mengangkat topik yang sama, yaitu Anti Yahudi dan Anti Boshevik.
Selama bertahun-tahun berada di ranah politik, Hitler berhasil terpilih menjadi Kanselir, sebelum akhirnya menggantikan Presiden Hindenburg setelah meninggal.
Pada masa pemerintahannya, Hitler selalu mengaitkan Komunisme dan Yahudi adalah dua hal yang saling terhubung dan mengakibatkan banyak kemunduran di Jerman.
Ia bahkan memberlakukan undang-undang diskriminatif untuk orang Yahudi di Jerman dan menangkap para Komunis serta simpatisan Komunis.
Baca juga: Menlu Rusia Sebut Adolf Hitler Berdarah Yahudi, Israel dan Ukraina Tersinggung
Holocaust Kaum Yahudi Jerman
Menurut Britannica, Holocaust adalah genosida sistematis yang disponsori negara terhadap enam juta pria, wanita, dan anak-anak Yahudi dan jutaan lainnya oleh Nazi Jerman dan kolaboratornya selama Perang Dunia II.
Jerman menyebut ini "solusi akhir untuk pertanyaan Yahudi."
Pada masa pemerintahannya, Hitler mendirikan SS, Gestapo, dan Kamp Konsentrasi, di mana orang-orang Yahudi dan mereka yang menentang Hitler dikirim.
Selama masa Perang Dunia II, sikap anti Yahudi yang ditunjukkan Nazi Jerman semakin brutal dan kejam.