Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik ke Arah Pantai Timur
Militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara telah menembakkan rudal balistik ke arah pantai timur. Ini Menjadi uji coba senjata ke-14 Korut di 2022.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Korea Utara akan memperkuat dan mengembangkan kekuatan nuklirnya secepat mungkin, kata Kim Jong Un saat ICBM Hwasong-17, beberapa peluncur roket raksasa, dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, semuanya diarak di jalan-jalan ibu kota.
Para ahli mengatakan parade itu menawarkan sekilas ambisi Kim Jong Un untuk program senjatanya.
Kim Jong Un telah berupaya mengembangkan rudal berbahan bakar padat yang akan lebih mudah disembunyikan dari serangan asing dan agen mata-mata, kata mereka.
Kim Jong Un menggambarkan kekuatan nuklirnya sebagai simbol kekuatan nasional dan basis kekuatan militer Korea Utara.
Setiap negara atau kekuatan yang mencoba untuk menghadapi Korea Utara secara militer akan tidak ada lagi, kata Kim Jong Un.
Baca juga: Ekonomi Korea Selatan hanya Tumbuh 0,7 Persen, Dipicu Lockdown China
Baca juga: Rakyat Korea Boleh Lepas Masker Selama di Luar Ruangan Mulai Minggu Depan
"Perdamaian sejati dapat dipercaya dan martabat nasional serta kedaulatan nasional dapat dijamin oleh kekuatan pertahanan diri yang kuat yang dapat mengatasi musuh," kata Kim Jong Un dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah.
Kim Jong Un mengatakan misi pertama kekuatan nuklirnya adalah untuk mencegah perang.
Tetapi jika ada yang mencoba untuk mengambil kepentingan fundamental Korea Utara, kekuatan nuklir tidak akan punya pilihan selain menjalankan misi keduanya, jelas King Jong Un.
Dikutip dari CNN, Korea Utara telah memamerkan persenjataannya sejak awal tahun ini.
Di antara persenjataan yang paling menarik perhatian adalah Hwasong-17, yang disebut-sebut oleh Pyongyang sebagai salah satu pencapaian militer terbesarnya.
Korea Utara mengklaim telah berhasil menguji rudal pada bulan Maret, dengan sebuah laporan di media pemerintahnya pada saat itu menggambarkan peluncuran tersebut sebagai pencegah perang nuklir yang kuat dan Kim Jong Un siap menghadapi setiap potensi konfrontasi militer dengan Amerika Serikat (AS).
ICBM dapat, setidaknya secara teoritis, menempatkan seluruh daratan AS dalam jangkauan hulu ledak nuklir Korea Utara, tetapi para analis mengatakan ada pertanyaan apakah rudal tersebut dapat mengirimkan muatan nuklir tepat sasaran.
(Tribunnews.com/Yurika/Rica Agustina)