Teheran Segera Eksekusi Dokter Berkewarganegaraan Warga Swedia-Iran, Dituduh Jadi Spion Israel
Istri Jalali juga mengatakan dia telah ditahan di sel isolasi dan kehilangan akses ke layanan dasar seperti perpustakaan penjara.
Editor: Hendra Gunawan
Dua bulan kemudian, TV pemerintah Iran menayangkan video Jalali yang tampaknya mengaku memberikan informasi kepada agen mata-mata Israel Mossad tentang militer Iran dan ilmuwan nuklir, dua di antaranya dibunuh pada tahun 2010. Iran menganggap Israel sebagai musuh bebuyutannya.
Namun dalam rekaman suara yang dibuat oleh Jalali di penjara dan kemudian diposting di YouTube, dia mengatakan interogatornya telah memaksanya untuk membuat pengakuan.
Swedia memberinya kewarganegaraan pada Februari 2018 untuk mencoba membujuk Iran untuk mengubah hukuman matinya dan membebaskannya.
Sejak Mehran Nia melaporkan pekan lalu bahwa Jalali diberi peringatan satu minggu untuk kemungkinan eksekusi, ada banyak media sosial yang meminta Iran untuk menyelamatkan nyawanya.
Seruan datang dari aktivis hak Iran dan internasional, akademisi yang bekerja dengan Jalali di universitas di Swedia, Belgia dan Italia, dan pejabat Eropa.
Dalam tweet 24 November, Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde mengatakan dia telah berbicara dengan timpalannya dari Iran Mohammad Javad Zarif dan bekerja untuk memastikan hukuman mati Jalali tidak akan dilakukan. Dia juga menegaskan kembali penentangan Swedia terhadap hukuman mati.
Sebuah laporan BBC yang diterbitkan pada hari berikutnya mengutip juru bicara kementerian luar negeri Iran Saeed Khatibzadeh yang mengatakan pihak berwenang Swedia memiliki informasi "tidak lengkap dan salah" tentang Jalali, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Dalam briefing Zoom pada 25 November, Perwakilan Khusus AS untuk Iran Elliott Abrams menggambarkan perlakuan Jalali sebagai hal yang mengerikan.
Dia juga mengatakan Iran tidak mendengarkan seruan kemanusiaan dan hanya memahami tekanan. (Alarabia/VOA)