Babak Baru Sanksi untuk Moskow, Uni Eropa Usulkan Larangan Minyak Rusia
Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen juga mengusulkan pada Rabu (4/5/2022) bahwa tiga bank besar Rusia diputus dari SWIFT.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Inza Maliana
Jika disetujui, larangan impor minyak akan menjadi paket kedua sanksi Uni Eropa yang menargetkan industri energi Rusia yang menguntungkan.
Baca juga: Pentingnya Tanggal 9 Mei bagi Rusia, Diyakini akan Jadi Hari Putin Deklarasikan Perang ke Ukraina
Baca juga: Agresi Bersenjata Rusia Berdampak pada Lebih dari 627 Anak di Ukraina
Sanksi pada individu
Von der Leyen juga mengatakan UE harus menargetkan perwira militer berpangkat tinggi dan lainnya "yang melakukan kejahatan perang di Bucha", pinggiran ibukota Kyiv.
Pejabat Ukraina menuduh bahwa pasukan Rusia yang mundur melakukan pembunuhan massal terhadap warga sipil di Bucha, yang telah dibantah oleh Moskow.
"Ini mengirimkan sinyal penting lainnya kepada semua pelaku perang Kremlin: Kami tahu siapa Anda. Kami akan meminta pertanggungjawaban Anda. Anda tidak akan lolos begitu saja," kata von der Leyen.
Sanksi kepada Gereja Ortodoks Rusia Patriark Kirill
Komisi Eropa juga telah mengusulkan sanksi kepada kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill, yang telah mendukung perang Rusia, menurut sebuah dokumen yang dilihat oleh kantor berita AFP.
Daftar baru tersebut mencakup 58 orang yang terkena sanksi, kata badan tersebut pada Senin (2/5/2022).
Selain banyak personel militer Rusia, sanksi juga menargetkan istri, putri dan putra juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Perbankan juga dijatuhi sanksi
Perbankan juga menjadi sasaran badan eksekutif Uni Eropa.
Von der Leyen mengatakan Sberbank, bank terbesar Rusia, harus dikeluarkan dari SWIFT.
Dia mengatakan Sberbank menyumbang sekitar 37 persen dari sektor perbankan Rusia.
"Dan kami juga akan melakukan de-SWIFT dua bank besar lainnya di Rusia. Dengan itu, kami memukul bank-bank yang secara sistemik kritis terhadap sistem keuangan Rusia dan kemampuan Putin untuk melakukan penghancuran," katanya.