Dua Perwira Tinggi Marinir Ukraina di Azovstal Akhirnya Menyerah
Kedua perwira itu terdiri Kepala Brigade Kolonel Dmitry Kormyankov dan Komandan Tempur Brigade Kolonel Vladimir Baranyuk.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Pasokan senjata berat itu dihancurkan lewat serangan udara Rusia di sekitar stasiun kereta api Bogodukhov.
Operasi itu bagian dari operasi militer khusus Moskow yang sedang berlangsung di negara tersebut sejak 24 Februari.
Juru bicara Kemenhan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov di sekitar stasiun kereta api Bogodukhov di wilayah Kharkov, pengiriman besar peralatan militer dari AS dan Eropa telah dilenyapkan.
Dia menambahkan sebagai akibat dari serangan udara itu, sekeira 280 nasionalis([Ukraina) serta 48 unit senjata dan peralatan militer telah dihancurkan.
Rusia juga menargetkan 18 objek infrastruktur militer Ukraina, termasuk dua pos komando di distrik Skovorodnikovo di wilayah Kharkov, serta tiga depot amunisi dan bahan bakar di wilayah Odessa.
Rusia meluncurkan operasi khusus untuk demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina pada 24 Februari. Presiden Vladimir Putin menekankan tujuan operasi melindungi orang-orang yang telah menjadi sasaran genosida rezim Kiev selama delapan tahun.
Pada akhir Maret, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan Angkatan Bersenjata Rusia telah menyelesaikan tugas utama tahap pertama operasi dengan secara signifikan mengurangi potensi militer Ukraina.
Tahap kedua dari operasi tersebut difokuskan untuk membebaskan republik-republik yang baru diakui di wilayah Donbass.
Kesaksian Warga dari Azovstal
Komplek pabrik baja Azovstal menjadi kubu pertahanan terakhir pasukan Ukraina dan militant Azov di Mariupol.
Komplek pabrik ini dibangun di era Uni Soviet dan memiliki sistem ruang bawah tanah sangat luas dan berliku-liku.
Ratusan warga sipil selama dua bulan terakhir terjebak di komoplek pabrik yang Sebagian besar hancur.
Mereka bersama sisa-sisa pasukan Ukraina dan kelompok nasionalis neo Nazi Azov yang bertahan di tengah kepungan pasukan Rusia itu.
Evgeny Davidyuk, eks pekerja kawasan industri Azovstal di Kota Mariupol mengatakan operasi khusus Rusia akan mengakhiri rezim kejam yang dikendalikan resimen Azov.