Rusia Makin Gencar Lancarkan Serangan Udara ke Ukraina, 60 Orang yang Berlindung di Sekolah Tewas
Sedikitnya 60 orang tewas dalam serangan udara Rusia di sebuah sekolah, yang terletak di desa Ukraina timur.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 60 orang tewas dalam serangan udara Rusia di sebuah sekolah, yang terletak di desa Ukraina timur.
Dilansir The Guardian, gubernur regional mengatakan tidak mungkin melakukan upaya penyelamatan karena penembakan berlangsung terus-menerus.
Serangan Rusia di timur dan selatan Ukraina belakangan meningkat menjelang perayaan Hari Kemenangan atau Victory Day pada Senin (9/5/2022), atau hari ini.
Pejuang Ukraina yang tersisa di pabrik baja Azovstal di Mariupol yang terkepung melakukan konferensi pers pada Minggu (8/5/2022) dan mengatakan mereka telah "ditinggalkan" oleh pemerintah ketika serangan Rusia berlanjut.
Baca juga: Ukraina Masih Gagal Rebut Pulau Ular Meski Pasukan Rusia Ditarik Mundur
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-75, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Sekitar 90 orang telah menggunakan sekolah di Bilohorivka, sebuah desa 87 kilometer dari barat laut kota Luhansk yang dikuasai Rusia, sebagai tempat perlindungan.
Sebelumnya, mereka telah berlindung di sebuah clubhouse dan dihancurkan dalam serangan.
“Akibat serangan Rusia di Bilohorivka di wilayah Luhansk, sekitar 60 orang tewas, warga sipil, yang bersembunyi di sekolah, berlindung dari penembakan,” kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dalam pidato video malamnya pada Minggu (8/5/2022).
Gubernur Luhansk, Serhiy Gaidai mengatakan kepada Guardian, ada 30 orang yang melarikan diri telah berada di luar di halaman gedung.
Dia mengaku memiliki sedikit harapan bagi mereka yang berada di bawah reruntuhan.
“Sayangnya, mereka mungkin sudah mati, karena bangunannya ambruk."
"Selain itu, bom udara bukanlah rudal, ledakannya menghasilkan suhu yang sangat tinggi," katanya.
Baca juga: Arti Hari Kemenangan Rusia 9 Mei bagi Putin, Berikut Hal yang Mungkin Dilakukan Terkait Ukraina
Baca juga: Uni Eropa Bisa Pertimbangkan Cadangan Devisa Rusia untuk Membangun Ukraina Pasca-Perang
Rencana merebut Luhansk dan Donetsk
Presiden Rusia, Vladimir Putin bermaksudmerebut wilayah Luhansk dan Donetsk timur pada 9 Mei, ketika Rusia memperingati Hari Kemenangan dan kekalahan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.
Dalam pidato untuk memperingati 8 Mei Ukraina dan hari rekonsiliasi, Zelensky mengatakan negaranya memberi penghormatan kepada semua orang yang membantu mengalahkan Adolf Hitler tetapi menuduh Rusia mengulangi kejahatannya.