Produsen Senjata Amerika Siap Menambah Produksi Rudal Anti-Tank untuk Bantu Ukraina
Dukungan Amerika kepada Ukraina di tengah konflik negara tersebut melawan Rusia kian terbuka.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Dukungan Amerika kepada Ukraina di tengah konflik negara tersebut melawan Rusia kian terbuka.
Terbaru, produsen senjata asal AS, Lockheed Martin, berencana untuk melipatgandakan produksi rudal Javelin, jenis rudal anti-tank yang telah membantu Ukraina menahan gempuran invasi Rusia selama dua bulan terakhir.
CEO Lockheed Martin, James Taiclet, pada hari Minggu (8/5) mengatakan bahwa perusahaannya menargetkan untuk meningkatkan produksi ke angka 4.000 unit per tahun dari 2.100 per tahun yang berlaku saat ini.
Dilansir dari Reuters, penerapan peningkatan produksi ini akan memakan waktu selama beberapa tahun.
Baca juga: IG Zelensky Pajang Simbol SS Nazi, Penyiar Sky News Buru-buru Sudahi Wawancara Dubes Rusia
"Kami dapat mulai meningkatkan tensinya sekarang dan meningkatkan produksi segera. Perusahaan akan mengantisipasi peningkatan permintaan untuk sistem ini dalam jumlah yang cukup besar," kata Taiclet dalam wawancaranya dengan CBS News.
Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden berkunjung ke fasilitas produksi senjata Lockheed Martin di Alabama.
Di fasilitas ini, Lockheed Martin bekerja sama dengan produsen senjata ternama lainnya, Raytheon Technologies.
Kunjungan Biden itu dilakukan ketika dirinya sedang menekan Kongres untuk menyetujui paket bantuan militer ke Ukraina senilai US$33 miliar.
AS telah mengirimkan senjata ke Ukraina dengan nilai mencapai US$3,4 miliar sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari lalu.
Beberapa jenis persenjataan yang paling banyak dikirim adalah rudal Javelin, howitzer, sistem anti-pesawat Stinger, amunisi, serta pelindung tubuh.
Baca juga: Miliarder Rusia Tewas Misterius di Rumah Dukun, Sebelumnya Serukan Stop Perang Rusia Vs Ukraina
Pecahnya perang di Ukraina pun mulai mendorong banyak negara untuk semakin meningkatkan kemampuan pertahanannya. Kini Taiclet bertekad untuk menyiapkan produksi besar untuk banyak perangkat.
"Kami berencana untuk jangka panjang dan tidak terbatas pada Javelin. Kami memperkirakan akan melihat peningkatan permintaan di luar perang Ukraina karena ancaman dari Rusia dan China," ungkapnya.
Bulan lalu Taiclet mengatakan bahwa perusahaannya kini menerima banyak permintaan untuk Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan Patriot Advanced Capability (PAC-3) dari seluruh dunia.
Taiclet menyebut bahwa serangan rudal Rusia ke rumah sakit dan fasilitas publik lainnya di Ukraina telah membuka mata badan pertahanan negara di seluruh dunia.
Berita ini tayang di Kontan dengan judul: Lockheed Martin Siap Menambah Produksi Rudal Javelin yang Digunakan Ukraina Berperang