Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pusatkan Serangan di Timur Ukraina, Rusia Dituduh Ingin Perluas Wilayah Jajahan hingga Moldova

Tak hanya menginvasi Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin disebut akan menyerang wilayah lain hingga ke Moldova.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pusatkan Serangan di Timur Ukraina, Rusia Dituduh Ingin Perluas Wilayah Jajahan hingga Moldova
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Seorang wanita menggendong seorang anak di sebelah tentara Rusia di jalan Mariupol pada 12 April 2022, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia membuat kasus yang menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Tak hanya menginvasi Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin disebut akan menyerang wilayah lain hingga ke Moldova.

Itulah sebabnya Putin memerintahkan serangan besar-besaran di kawasan Donbass dalam invasi Rusia ke Ukraina.

Klaim tersebut disampaikan oleh pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) Avril Haines, Selasa (10/5/2022).

Direktur intelijen nasional di kabinet pemerintahan Joe Biden itu menyebut pemfokusan kekuatan Rusia di timur Ukraina saat ini hanyalah “sementara”.

Menurut Haines, Putin siap dengan konflik berkepanjangan di Ukraina.

Rusia disebut ingin memblokade Ukraina dari lautan dan menyambung wilayah pendudukan hingga Transnistria di Moldova.

Transnistria  merupakan negara yang dideklarasikan kelompok separatis pro-Rusia pada 1990 silam.

Baca juga: Barat Tudig Rusia Terlibat dalam Serangan Siber yang Sasar Jaringan Internet Ukraina

Berita Rekomendasi

Saat ini, lebih dari 1.000 pasukan perdamaian asal Rusia berjaga di Transnistria.

“Menurut penilaian kami, Presiden Putin tengah menyiapkan konflik berkepanjangan di Ukraina, dia masih ingin mencapai tujuan melampaui Donbass,” kata Haines dalam rapat bersama Komite Angkatan Bersenjata Senat AS sebagaimana dikutip AFP via France24.

“Kami melihat indikasi bahwa militer Rusia ingin memperluas jembatan darat ke Transnistria,” lanjutnya.

Meskipun demikian, intelijen AS menilai Rusia belum punya cukup kekuatan untuk menyerbu dan menduduki timur dan selatan Ukraina sekaligus.

Meski demikian, Haines menyebut Putin berkemungkinan akan mendeklarasikan perang secara resmi dan mengumumkan mobilisasi massal di kemudian hari.

“Tren saat ini meningkatkan kemungkinan bahwa Presiden Putin akan beralih ke cara-cara yang lebih drastis, termasuk menetapkan darurat militer, reorientasi produksi industri, atau eskalasi opsi militeristis lain untuk merengkuh sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya,” kata Haines.

Isu bahwa Rusia menargetkan wilayah selatan Ukraina hingga Transnistria telah berembus sejak bulan lalu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas