Enam Fakta dan Efek Ukraina Hentikan Pasokan Gas Rusia ke Eropa
Operator gas Ukraina, GTS Ukraina, berhenti menerima gas alam Rusia ke stasiun transit mulai Rabu (11/5/2022).
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Operator jaringan gas Ukraina, GTS, menghentikan transit gas alam Rusia ke Eropa melalui salah satu stasiun lintas perbatasan utamanya.
Alasannya, “force majeure”, dan Gazprom sebagai raksasa penyedia migas Rusia tidak mendapatkan penjelasan lebih rinci dari GTS.
Gazprom sudah menyatakan tetap memenuhi order Eropa sesuai kontrak. Penghentian pasokan gas ke Eropa oleh Ukraina itu memiliki sejumlah konsekuensi.
Baca juga: Konflik Rusia Vs Ukraina: Pasar Eropa dan Gazprom Pemilik Nord Stream 2 Sama-sama Ketergantungan
Baca juga: Harga Barang Konsumsi Meroket di Eropa, Sanksi ke Rusia Hantam Balik Ekonomi AS
Baca juga: Embargo Impor Migas Rusia, Uni Eropa Hancurkan Ekonomi Mereka Sendiri
Inilah fakta-fakta seputar penghentian pasok gas ke Eropa dan sejumlah kemungkinan yang mengikutinya;
1. Apa yang Terjadi?
Operator jaringan gas Ukraina, GTS Ukraina, mengumumkan Selasa (10/5/2022) malam, mereka akan berhenti menerima gas alam Rusia ke stasiun pengukuran gas Sokhranovka mulai Rabu.
Alasannya mereka tidak dapat lagi mengontrol infrastruktur di wilayah yang "diduduki" pasukan Rusia.
Menurut pernyataan layanan pers perusahaan, "pasukan pendudukan" ikut campur dalam proses teknologi, membahayakan keamanan seluruh sistem transportasi gas negara itu.
Perusahaan mengatakan memandang situasi sebagai force majeure, menyatakan tidak dapat memberikan pengiriman ke Eropa karena alasan di luar kendalinya.
2. Bagaimana ini mempengaruhi pasokan gas Eropa?
Pasokan gas akan menurun. GTS Ukraina awalnya mengatakan akan memindahkan sementara aliran Sokhranovka ke stasiun transit kedua dan terbesar - Sudzha, yang terletak di wilayah yang dikendalikan Kiev.
Namun, eksportir gas Rusia Gazprom kemudian mengumumkan secara teknis tidak mungkin melakukannya.
Sebab stasiun Sokhranovka menangani sekitar sepertiga dari aliran gas Rusia yang memasuki Ukraina untuk transit lebih lanjut.
Jumlah gas ini akan hilang sebagian akibat dari penutupan stasiun tersebut. Gazprom mengatakan akan memasok 72 juta meter kubik gas ke Eropa melalui stasiun Sudzha pada Rabu.