Polisi Israel Serang Prosesi Pemakaman Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh
Polisi Israel menyerang prosesi pemakaman Shireen Abu Akleh. Mereka mendorong dan memukuli pengusung jenazah dan para pelayat.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Inza Maliana
Yerusalem Timur, rumah bagi situs suci Yahudi, Muslim dan Kristen terpenting di kota itu, direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967.
Israel mengklaim seluruh kota sebagai ibukota abadi dan telah mencaplok sektor timur dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional.
Palestina mengklaim Yerusalem timur sebagai ibu kota negara merdeka di masa depan.
Israel secara rutin menekan setiap tampilan dukungan untuk negara Palestina.
Klaim yang saling bertentangan atas Yerusalem timur sering meluas menjadi kekerasan, membantu memicu perang 11 hari antara Israel dan gerilyawan Gaza tahun lalu dan baru-baru ini memicu kerusuhan berminggu-minggu di tempat suci paling sensitif di kota itu.
Di luar salat di Masjid Al Aqsa, Israel jarang mengizinkan pertemuan besar warga Palestina di Yerusalem timur dan secara rutin melarang segala bentuk dukungan untuk kenegaraan Palestina.
Polisi mengatakan kerumunan di rumah sakit itu meneriakkan "hasutan nasionalis," mengabaikan seruan untuk berhenti dan melemparkan batu ke arah mereka.
"Polisi dipaksa untuk bertindak," kata polisi.
Sesaat sebelum tengah malam, polisi Israel mengeluarkan pernyataan kedua yang mengklaim bahwa mereka telah mengkoordinasikan rencana dengan keluarga untuk menempatkan peti mati di dalam kendaraan, tetapi “gerombolan mengancam pengemudi mobil jenazah dan kemudian melanjutkan untuk membawa peti mati di atas peti mati, arak-arakan yang tidak direncanakan.”
Dikatakan polisi turun tangan agar pemakaman bisa berjalan sesuai rencana sesuai dengan keinginan keluarga.
Namun awal pekan ini, saudara laki-laki Abu Akleh mengatakan bahwa rencana awal adalah memindahkan peti mati dengan mobil jenazah dari rumah sakit ke gereja, dan setelah kebaktian, peti itu akan dibawa melalui jalan-jalan ke pemakaman.
Al Jazeera mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan polisi "melanggar semua norma dan hak internasional."
"Pasukan pendudukan Israel menyerang mereka yang berduka atas mendiang Shireen Abu Akhleh setelah menyerbu rumah sakit Prancis di Yerusalem, di mana mereka memukuli para pengusung jenazah dengan kejam," katanya.
Jaringan tersebut menambahkan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk meliput berita tersebut dan tidak akan dihalangi.
Penembakan Shireen Abu Akleh
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.