Rangkuman Invasi Rusia Hari ke-80: Situasi Perang di Ukraina, Moskow Potong Listrik ke Finlandia
Berikut ini rangkuman invasi Rusia ke Ukraina yang telah memasuki hari ke-80.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
Keluarga Tentara yang Terperangkap Minta Bantuan China
Keluarga tentara yang terperangkap di dalam pabrik baja Azovstal di Mariupol membuat permohonan kepada Presiden China Xi Jinping untuk bertindak sebagai mediator dalam membantu mengeluarkan keluarga mereka.
Selama konferensi pers di pusat Kyiv pada hari Sabtu, keluarga, yang memiliki kontak terbatas dengan orang yang mereka cintai, mengatakan waktu hampir habis bagi para tentara yang memiliki persediaan medis yang semakin menipis dan hampir tidak ada makanan.
Baca juga: Berbicara pada KTT Khusus ASEAN-AS, Jokowi Serukan Perang di Ukraina Dihentikan
Baca juga: Situasi di Medan Perang Semakin Buruk, Ukraina Minta AS Kirim Senjata
Finlandia Umumkan Keputusannya dalam Beberapa Hari
Presiden Finlandia Sauli Niinistö mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya akan memutuskan untuk bergabung dengan NATO dalam beberapa hari ke depan, kata kantor Niinistö dalam sebuah pernyataan.
Selama panggilan telepon yang diprakarsai oleh Finlandia, Presiden Niinistö mengatakan kepada Presiden Putin betapa fundamental tuntutan Rusia pada akhir 2021 yang bertujuan untuk mencegah negara-negara bergabung dengan NATO dan invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 telah mengubah lingkungan keamanan Finlandia.
"Pembicaraan itu langsung dan langsung dan dilakukan tanpa hal yang memberatkan. Menghindari ketegangan dianggap penting," kata Niinistö seperti dikutip dalam pernyataan itu.
Kondisi di Azovstal
Salah satu pejuang Ukraina yang masih terjebak di pabrik Azovstal di Mariupol menggambarkan kondisi mengerikan bagi yang terluka di sana.
Berbicara di televisi Ukraina dari dalam pabrik, pejuang tak dikenal itu mengatakan ada sekitar 600 orang terluka masih di dalam kompleks yang luas itu.
"Kondisinya hanya mengerikan," katanya.
"Hari ini saya berada di rumah sakit. Ini adalah gym besar, sekolah beberapa lusin tempat tidur susun. Segala sesuatu yang lain hanya di lantai. Pejuang hanya berbaring tanpa anggota badan, tanpa lengan, tanpa kaki," kata pejuang itu.
"Mereka sekarat dalam jumlah besar karena kami tidak dapat memberikan perawatan medis. Tidak ada obat-obatan. Mereka yang luka parah hampir tidak mungkin untuk menyelamatkan mereka."
Dia menggambarkan kondisi di bangsal rumah sakit sama sekali tidak sehat.