Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Memanasnya Pertarungan Intelijen Rusia dengan Amerika Cs di Balik Perang di Ukraina

Dalam beberapa bulan ke belakang, negara-negara Barat berusaha menciptakan kerusakan permanen terhadap kemampuan intelijen Rusia.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Memanasnya Pertarungan Intelijen Rusia dengan Amerika Cs di Balik Perang di Ukraina
Sergei SUPINSKY / AFP
Seorang pria berswafoto saat berdiri di depan tank Rusia yang hancur di desa Andriivka, di wilayah Kyiv pada 17 April 2022. Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. 

Beberapa negara diyakini telah diinfiltrasi mata-mata Rusia dalam jumlah besar.

Jerman, contohnya, telah mengusir 40 orang Rusia.

Namun, seorang pejabat intelijen Barat mengatakan, Jerman sebelumnya telah menampung lebih dari 100 perwira intelijen Rusia, bertindak seperti "kapal induk" dalam setiap operasi intelijen.

Lalu, mengapa Inggris tidak mengusir siapa pun? Pejabat Inggris mengatakan, mata-mata Rusia telah diusir setelah kasus serangan racun Salisbury.

Dan kini, satu-satunya mata-mata yang tersisa adalah petugas yang "dinyatakan" sebagai penghubung untuk kontak formal dengan Rusia. Gerak-gerik para penghubung itu pun disebut terus diawasi oleh badan intelijen Inggris, M15.

Sementara itu di Amerika Serikat, pengusiran paksa dilakukan berdasarkan hasil investigasi terhadap setiap individu.

"Semua ketetapan siapa yang diusir berdasarkan penyelidikan yang dikumpulkan FBI, berdasarkan apa yang mereka lakukan," kata seorang pejabat AS.

Berita Rekomendasi

Negara-negara Barat telah bekerja sama untuk memastikan, siapa pun yang diusir tidak bisa dengan mudah untuk mengajukan permohonan visa di negara lain.

Pejabat keamanan mengatakan, mereka meyakini, pengusiran dalam waktu singkat akan "melemahkan" kekuatan intelijen Rusia karena tindakan itu akan membuat sulit bagaimana operasi mata-mata dapat dilanjutkan, dan siapa yang dapat ditempatkan.

Rusia membalas tindakan itu dengan mengusir diplomat Barat - yang dalam praktiknya, banyak dari mereka bekerja sebagai diplomat "sebenarnya" daripada mata-mata.

Salah satu dari keluhan dinas-dinas keamanan Barat adalah ketidakseimbangan antara jumlah diplomat dan proporsi mata-mata Rusia di negara-negara Barat, dibandingkan dengan jumlah dari Barat yang bertugas di Moskow.

Contoh, Rusia mengusir 40 orang Jerman, tetapi itu merupakan sepertiga dari seluruh kehadiran diplomatik di ibu kotanya.

Invasi Rusia ke Ukraina mungkin menawarkan peluang lain, yaitu perekrutan agen-agen rahasia Moskow yang merasa kecewa.

Baca juga: TV Rusia Sebut Putin akan Luncurkan Nuklir ke Perbatasan Eropa Jika Finlandia dan Swedia Gabung NATO

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas