Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Memanasnya Pertarungan Intelijen Rusia dengan Amerika Cs di Balik Perang di Ukraina

Dalam beberapa bulan ke belakang, negara-negara Barat berusaha menciptakan kerusakan permanen terhadap kemampuan intelijen Rusia.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Memanasnya Pertarungan Intelijen Rusia dengan Amerika Cs di Balik Perang di Ukraina
Sergei SUPINSKY / AFP
Seorang pria berswafoto saat berdiri di depan tank Rusia yang hancur di desa Andriivka, di wilayah Kyiv pada 17 April 2022. Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. 

Di Washington DC, FBI telah menyebarkan iklan online yang menargetkan orang-orang di dekat Kedutaan Besar Rusia, menurut laporan Washington Post.

FBI mendorong mereka untuk berbicara dengan menggunakan rekaman Vladimir Putin yang secara terbuka mempermalukan kepala badan intelijen asing Rusia, SVR.

Sejak 2014, Ukraina juga telah menjadi pusat perebutan rahasia yang lebih brutal, di mana masing-masing pihak berusaha merekrut dan membasmi mata-mata, bahkan melibatkan tindakan pembunuhan pejabat tinggi Ukraina.

Badan-badan intelijen Barat dan pasukan khusus juga telah melatih rekan-rekan Ukraina selama bertahun-tahun, di samping bantuan militer yang lebih terbuka.

Mereka telah membantu menangkap mata-mata Rusia dan menawarkan pelatihan dalam aksi rahasia, termasuk oleh Cabang Darat CIA.

Pertempuran intelijen masih akan meningkat, terutama karena aktivitas rahasia yang menghadirkan satu pilihan bagi Moskow: menghancurkan jalur pasokan yang membawa bantuan militer untuk Ukraina.

Serangan rudal terhadap konvoi atau fasilitas di Polandia akan sangat berisiko karena dapat memicu Pasal 5 Perjanjian NATO mengenai Pertahanan Diri yang mengarah pada konflik habis-habisan.

Berita Rekomendasi

Namun para pejabat intelijen Barat mengatakan, mereka khawatir bahwa jenis operasi sabotase yang terlihat di Republik Ceko pada tahun 2014 dapat dicoba di Polandia - mengingat peran kuncinya sebagai pos pasokan ke Ukraina.

Jenis operasi klandestin ini sering dilakukan oleh orang Rusia yang bepergian masuk dan keluar suatu negara, alih-alih diplomat. Tetapi kedutaan menyediakan infrastruktur yang memungkinkan untuk berlangsungnya kegiatan mereka, seorang pejabat intelijen Barat menjelaskan.

Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas