Pengakuan Tentara Rusia yang Terpaksa Ikuti Perintah Putin: Saya Tidak Ingin Jadi Bagian dari Perang
Tentara Rusia mengaku terpaksa mengikuti perintah Putin untuk berperang di Ukraina. Dia mengatakan tidak seharusnya menjadi bagian dalam perang.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Saya sedang duduk di (truk) KAMAZ, memegang pistol erat-erat. Saya membawa pistol dan dua granat," katanya.
Pasukan melaju ke barat laut, ke arah Kherson.
Saat mereka mendekati sebuah desa, seorang pria dengan cambuk melompat keluar dan mulai mencambuk konvoi dan berteriak: "Kalian semua kacau!" petugas itu mengingatkan.
"Dia hampir naik ke kabin tempat kami berada. Matanya berkaca-kaca karena menangis. Itu memberi kesan yang kuat pada saya," tambahnya.
"Pada umumnya, ketika kami melihat penduduk setempat, kami tegang. Beberapa dari mereka menyembunyikan senjata di bawah pakaian mereka, dan ketika mereka mendekat, mereka menembak."
Dia mengatakan akan menyembunyikan wajahnya karena malu sekaligus aman karena dia merasa malu dilihat oleh orang Ukraina di sana. Di tanah mereka.
Baca juga: Pemerintah Rusia Lakukan Pembayaran Utang Luar Negeri Lebih Awal, Cegah Default di Tengah Invasi
Dia mengatakan Rusia juga mendapat serangan yang lebih berat, dengan mortir ditujukan kepada mereka pada hari kedua atau ketiga mereka berada di Ukraina.
"Selama sekitar satu minggu pertama, saya dalam keadaan gempa susulan. Saya tidak memikirkan apa pun," katanya.
"Saya baru saja pergi tidur sambil berpikir: 'Hari ini tanggal 1 Maret. Besok saya akan bangun, ini tanggal 2 Maret -- hal utama adalah hidup di hari lain.' Beberapa kali peluru jatuh sangat dekat. Sungguh keajaiban tidak ada dari kami yang mati," katanya.
Petugas itu mengatakan kepada CNN bahwa dia bukan satu-satunya tentara yang khawatir atau bingung mengapa mereka dikirim untuk menyerang Ukraina.
Tapi dia juga ingat beberapa kegembiraan ketika mereka mengetahui bahwa bonus pertempuran akan segera dibayarkan.
"Seseorang bereaksi, 'Oh, 15 hari lagi di sini dan saya akan menutup pinjaman,'" katanya.
Setelah beberapa minggu, petugas dikerahkan lebih dekat ke belakang, menemani peralatan yang perlu diperbaiki, katanya.
Di sana dia mengatakan dia juga menjadi lebih sadar akan apa yang sedang terjadi dan memiliki lebih banyak waktu dan energi untuk merenung.