Jubir Kremlin Beri Tanggapan soal Mundurnya Diplomat Rusia dari PBB: Dia Melawan Kita
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memberikan tanggapan soal mundurnya diplomat Rusia, Boris Bondarev, dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memberikan tanggapan soal mundurnya diplomat Rusia, Boris Bondarev, dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pengunduran Bondarev dari organisasi internasional itu sebagai bentuk protes terhadap invasi Moskow ke Ukraina.
Bondarev mengumumkan pengunduran dirinya dalam sebuah surat terbuka pada Senin (23/5/2022).
Menyikapi hal tersebut, Peskov mengatakan Bondarev sudah tidak lagi di pihaknya dan telah melawan Rusia.
"Kremlin tidak familiar dengan surat ini. Kalau dia pegawai Kementerian Luar Negeri, maka ini pertanyaan ke MFA (Kementerian Luar Negeri)," kata Peskov sebagaimana dikutip CNN.
Baca juga: 200 Mayat Ditemukan di Bangunan Runtuh Mariupol Ukraina, Kondisinya Memprihatinkan
Baca juga: Sosok Viktor Yanukovych, Mantan Presiden Ukraina yang Dituduh Pengkhianat
"Di sini kita hanya bisa mengatakan bahwa Tuan Bondarev tidak lagi bersama kita, melainkan melawan kita," tambahnya.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan "melawan kita" adalah Bondarev telah mengutuk kepemimpinan Rusia yang didukung oleh hampir seluruh penduduk negara.
"Dia memiliki posisi di mana dia mengutuk tindakan kepemimpinan Rusia, dan tindakan kepemimpinan Rusia didukung oleh hampir seluruh penduduk negara kita," kata Peskov.
"Ini berarti bahwa pria ini berbicara menentang opini konsolidasi umum negara kita," tambahnya.
Bondarev, seorang veteran 20 tahun dari layanan diplomatik Rusia, mengunggah pernyataan di akun LinkedIn pada hari Senin.
Dalam unggahan tersebut, Bondarev mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan mengkritik Kementerian Luar Negeri Rusia untuk keterlibatan dalam apa yang dia gambarkan sebagai "perang agresif", bahasa yang dilarang di Rusia di bawah undang-undang sensor masa perang.
"Selama 20 tahun karier diplomatik saya, saya telah melihat perubahan yang berbeda dari kebijakan luar negeri kami."
"Tetapi saya tidak pernah merasa malu dengan negara saya seperti pada 24 Februari tahun ini," tulisnya, merujuk pada tanggal dimulainya invasi Rusia ke Ukraina.
Dihubungi melalui telepon, Bondarev mengkonfirmasi bahwa dia menyerahkan pengunduran dirinya dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Duta Besar Gennady Gatilov.