Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa yang Dipelajari Militer Iran dari 2.000 Serangan Rudal Balistik dan Jelajah Rusia di Ukraina?

Jika Rusia dapat menebus kelemahan Angkatan Udaranya dengan persenjataan rudalnya yang besar, mengapa Iran tidak?

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Apa yang Dipelajari Militer Iran dari 2.000 Serangan Rudal Balistik dan Jelajah Rusia di Ukraina?
YouTube
ILUSTRASI - Rudal Iskander 9K720 ISKANDER-M Rusia. 

Sementara dalam beberapa hari terakhir, pasukan Rusia melakukan serangan skala penuh untuk mengepung pasukan Ukraina di kota kembar yang dibelah sungai di timur Ukraina, pertempuran yang bisa menentukan keberhasilan atau kegagalan Moskow.

Tepat tiga bulan setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan Rusia menyerang Ukraina, pihak berwenang di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv membuka kembali layanan kereta metro bawah tanah, tempat ribuan warga sipil berlindung selama berbulan-bulan.

Langkah tersebut merupakan bukti keberhasilan militer terbesar Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, mendorong sebagian besar pasukan Rusia keluar dari jangkauan artileri Kharkiv, seperti yang mereka lakukan dari ibu kota Kyiv pada Maret lalu.

Tetapi, pertempuran yang menentukan dari fase terakhir perang masih berkecamuk lebih jauh ke selatan, di mana Rusia berusaha untuk merebut wilayah Donbas yakni Donetsk dan Luhansk, dan menjebak pasukan Ukraina di sebuah kantong di front utama timur.

"Sekarang kami mengamati fase paling aktif dari agresi skala penuh yang diluncurkan Rusia terhadap negara kami," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

"Situasi di front (timur) sangat sulit karena nasib negara ini mungkin sedang diputuskan (di sana) sekarang," ujarnya, seperti dikutip Reuters.

Inggris kirim kapal perang

BERITA REKOMENDASI

Inggris bersama sekutu-sekutunya di NATO sedang berusaha mengirim kapal perang ke Odessa di Laut Hitam, dengan dalih membawa bahan pangan ke Ukraina.

Dikutip surat kabar Daily Mail, Selasa (24/5/2022), kapal-kapal perang Inggris kemungkinan akan dikirim ke Odessa, untuk mengawal kapal-kapal bahan pangan penting Ukraina, dan mematahkan blokade pelabuhan-pelabuhan Laut Hitam.

Saat ini Inggris sedang melakukan koordinasi dengan sekutu-sekutunya di NATO terkait program pengiriman kapal perang ke pelabuhan Odessa di Laut Hitam untuk mengawal kapal-kapal ekspor bahan pangan ke Ukraina.

Baca juga: Denmark Ternyata yang Pasok Harpoon ke Ukraina, Rudal Penghancur Kapal Laut

Sehari sebelumnya Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis mengaku sudah berbicara dengan Menlu Inggris soal upaya menciptakan sebuah "koridor keamanan".

Menurut Daily Mail, Inggris dan NATO sekarang sedang membersihkan ranjau laut Rusia, di sekitar pelabuhan selatan, kemudian mengawal dan melindungi kapal-kapal kargo pengangkut bahan pangan Ukraina, dari kemungkinan serangan kapal-kapal Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas