Bachelet Nyatakan ke Xinjiang Bebas Terbuka dan Tak Diatur Pemerintah Cina
Sebelum dan selama kunjungan Bachelet ke Cina, AS dan beberapa negara barat mempertanyakan dan menentang kunjungan Komisioner HAM PBB itu.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Komisioner Komisi HAM PBB Michelle Bachelet menyatakan kunjungannya ke wilayah Xinjiang tanpa pengawasan pemerintah Cina dan berlangsung terbuka.
Bachelet mengakhiri kunjungan enam harinya di Cina dan wilayah Uyghur dan menyampaikan keterangan pers di Beijing, Sabtu (28/5/2022) malam waktu setempat.
Global Times mewartakan pernyataan-pernyataan Bachelet sepanjang jump apers itu Minggu (29/5/2022). Bachelet menekankan, kunjungannya ke Xinjiang bukanlah penyelidikan.
Ia menjelaskan, misinya telah mendiskusikan secara luas dan terbuka dengan orang-orang dari berbagai sektor di wilayah tersebut.
Termasuk narapidana dan mantan peserta pelatihan di pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan di Xinjiang, dan semua pertemuan ini diselenggarakan delegasinya.
Pernyataan mantan Presiden Cile ini menepis disinformasi yang merajalela tentang Xinjiang dan juga merupakan tamparan bagi AS dan beberapa negara barat, media mereka dan pasukan anti-Cina.
Sebelum dan selama kunjungan Bachelet ke Cina, AS dan beberapa negara barat mempertanyakan dan menentang kunjungan Komisioner HAM PBB itu.
Ini kontradiktif dengan seruan keras mereka sebelumnya yang meminta kunjungan Ketua KOmisi HAM PBB ke Xinjiang.
Analis mengatakan tuduhan "genosida Uyghur" terbantahkan oleh kunjungan Bachelet.
Baca juga: Jelang Kunjungan Komisaris Tinggi PBB Michelle Bachelet, Tiongkok Perketat Pengawasan di Uighur
Baca juga: Kedubes China Bantah Isu Penindasan Etnik Minoritas Uighur di Xinjiang
Kunjungi Pusat Pelatihan Uyghur
Bachelet menambahkan, ia bercakap-cakap dengan orang-orang dari berbagai sektor, termasuk pejabat senior Xinjiang, penduduk etnis setempat, akademisi, dan pemimpin agama.
Ia mengunjungi penjara untuk berbicara dengan narapidana, dan pergi ke bekas pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan, yang kerap disebut kamp khusus untuk etnis Uyghur.
“Semua pertemuan ini tidak diawasi, dan semua diorganisir oleh kami," kata Bachelet menjawab pertanyaan wartawan, dan ia menjelaskan rincian kunjungannya ke wilayah Xinjiang.
"Kunjungan ini bukan investigasi," kata Bachelet dalam pernyataannya dan ditegaskan lagi saat menjawab pertanyaan dari media.