Rusia Mulai Kepung Sievierodonetsk, Pasukan Ukraina Terancam Mundur Demi Menghindari Penangkapan
Rusia mulai mengepung wilayah Sievierodonetsk. Pasukan Ukraina pun mungkin harus mundur dari pos terakhirnya di wilayah Luhansk.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
Ukraina mengaku Rusia telah merebut sebagian besar Lyman, tetapi pasukannya menghalangi kemajuan ke Sloviansk, di barat daya.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina melindungi tanahnya "sebanyak yang dimungkinkan oleh sumber daya pertahanan kita saat ini".
Sementara itu, militer Ukraina mengatakan berhasil menangkis delapan serangan di Donetsk dan Luhansk pada Jumat (27/5/2022), menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja.
"Jika penjajah berpikir bahwa Lyman dan Sievierodonetsk akan menjadi milik mereka, mereka salah. Donbas akan menjadi Ukraina," kata Zelensky dalam sebuah pidato.
Performa Buruk Rusia
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada Sabtu (28/5/2022) mengatakan pasukannya telah memukul mundur delapan serangan di wilayah Donetsk dan Luhansk dalam 24 jam terakhir.
Serangan Rusia, salah satunya yang dialamatkan ke daerah Sievierodonetsk, disebut tidak membuahkan hasil.
Analis di Institute for the Study of War, sebuah think tank yang berbasis di Washington, mengatakan sementara pasukan Rusia telah memulai serangan langsung di daerah-daerah yang dibangun di Sievierodonetsk, mereka kemungkinan akan berjuang untuk menguasai kota itu sendiri.
"Pasukan Rusia tampil buruk dalam operasi di daerah perkotaan yang dibangun selama perang," kata mereka.
Pasukan Rusia maju setelah menembus garis pertahanan Ukraina pekan lalu di kota Popasna, selatan Sievierodonetsk.
Pasukan darat Rusia telah merebut beberapa desa di barat laut Popasna, kata Kementerian Pertahanan Inggris.
Baca juga: AS Beli 1.468 Stinger Baru untuk Isi Ulang Persenjataan Ukraina
Baca juga: Putin: Invasi ke Ukraina adalah Titik Balik Sejarah Rusia
Berdasarkan laporan Reuters pada Kamis, kota Popasna telah berubah menjadi puing-puing.
Jasad manusia dibalut serangam tempur telihat tergeletak di halaman.
Seorang warga bernama Natalia Kovalenko telah meninggalkan ruang bawah tanah tempat dia berlindung di reruntuhan apartemennya, jendela dan balkonnya hancur.
Dia mengatakan sebuah peluru menghantam halaman, menewaskan dua orang dan melukai delapan orang.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)